Estimasi perjalanan 2-3 jam,kalau cepat bisa 1,5 jam, start dari Jingga, speedometer motor saya kira2 bolak balik memakan jarak kurang lebih 60km start kebalen dan finish Jingga
Kondisi jalan dah lumayan "rapih" berbatu,beberapa titik yg dibanjiri rob,tapi itu sudah dekat dengan kampung
Jembatan pertama bisa digunakan untuk area pengenalan
Jembatan kedua bisa jadi jalur alternatif ke pantai via perahu
Jembatan kedua bisa jadi jalur alternatif ke pantai via perahu
Langsung koordinasi ke lurah darman,orangnya open minded, eks aktivis,
Ada "wisata kuliner" yg bisa digarap:bandeng sosis,ikan asin,terasi,bakso ikan,agar2,dll
Ada juga tambak dan budidaya rumput laut
Ada juga tambak dan budidaya rumput laut
Bisa ke pulau damar atau pulo kuntul, dipulau kuntul jarak agak dekat ada sekitar 50kk.kalau pulau damar sekitar 2,5 jam kapal biasa dan 1,5 jam speedboat
Bisa pakai rumah sekitar untuk bermalam, tinggal teknis mau kasih apa ke masing2 rumah
Bisa ikut aktivitas nelayan,bahkan kalau mau aktivitas "serok" yg dimulai pukul 2 pagi
Bisa ikut aktivitas nelayan,bahkan kalau mau aktivitas "serok" yg dimulai pukul 2 pagi
Untuk kekawasan budidaya mangrove jalurnya cuma pakai perahu, alternatif jalan darat sepertinya tidak ada kecuali pada saat kering
Untuk saat2 terbaik budidaya mangrove sekitar bulan agustus sept, karena kawasannya agak dangkal bahkan kering
Disarankan juga kalo kesana jangan pas ayamul bidh dan bulan mati, karena pasang sedang naik2nya
Untuk saat2 terbaik budidaya mangrove sekitar bulan agustus sept, karena kawasannya agak dangkal bahkan kering
Disarankan juga kalo kesana jangan pas ayamul bidh dan bulan mati, karena pasang sedang naik2nya
Potensi bisnis : kawasan wisata,buat paket2 wisata pendidikan,bikin kano2 untuk track air payau,kuliner khas pesisir,dll
Bang Komarudin, Pak Isnan, dan Pak Kamal di pemberhentian pertama |
Nelayan di dekat jembatan Dung Aing menambatkan perahunya. |
Pengeboran Minyak |
Pemberhentian ketiga, di rumah Pak Lurah Darman Muara Gembong. |
Rumah Pak Lurah yang dicintai warganya. Bersahaja namun berkah. |
Kondisi belakang rumah Pak Lurah |
Berbincang dengan Namin yang asik memasang umpan untuk rajungan. |
Tempat Penjualan Ikan, tampak lengang. Aktifitas dimulai malam menjelang pagi |
Pohon bakau dari dekat. Akarnya begitu kuat. |
Tak akan kita temui pantai berpasir di sini. |
Akibat rob, sekolah menjadi becek dan kumuh. |
Lapangan pun becek. Tak terlihat anak-anak bermain di sini. |
No comments:
Post a Comment