Monday, July 29, 2013

Kecambah

Kecambah atau taoge adalah tumbuhan (sporofit) muda yang baru saja berkembang dari tahap embrionik di dalam biji. Tahap perkembangannya disebut perkecambahan dan merupakan satu tahap kritis dalam kehidupan tumbuhan.[1] Kecambah biasanya dibagi menjadi tiga bagian utama: radikula (akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga).[2] Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil[3]. Tumbuhan berbiji terbuka lebih bervariasi dalam cacah lembaganya.[rujukan?] Kecambah pinus misalnya dapat memiliki hingga delapan daun lembaga.[rujukan?] Beberapa jenis tumbuhan berbunga tidak memiliki kotiledon, dan disebut akotiledon[3]. Daftar isi [sembunyikan] 1 Kecambah sebagai sumber pangan 2 Produksi kecambah 3 Khasiat kecambah 4 Kecambah sebagai makanan sapihan 5 Beberapa jenis kecambah 5.1 Kecambah kacang hijau (Taoge) 5.2 Kecambah kacang kedelai (Soybean sprout) 5.3 Kecambah alfalfa 6 Referensi 7 Pranala Luar Kecambah sebagai sumber pangan[sunting] Kecambah sering digunakan sebagai bahan pangan dan digolongkan sebagai sayur-sayuran. Khazanah boga Asia mengenal tauge sebagai bagian dari menu yang cukup umum. Kecambah dikatakan makanan sehat karena kaya akan vitamin E namun dikritik pula karena beberapa kecambah membentuk zat antigizi[3]. Kecambah jelai yang dikenal sebagai malt digunakan sebagai salah satu bahan baku bir. Malt juga digunakan sebagai bagian dari minuman sehat karena mengandung maltosa yang lebih rendah kalori daripada sukrosa. Berikut adalah beberapa tumbuhan yang kecambahnya biasa dimakan orang : just for widening coloum Amaranthus Arugula Alfalfa Kacang azuki Brokoli Buckwheat Klover just for widening coloum Garden cress Dill Fenugreek Garbanzo Serai Lentil Selada just for widening coloum Milk thistle Mizuna Kacang hijau Mustar Kapri Quinoa Radis just for widening coloum Kedelai Bunga matahari Tatsoi Wheat grass Kamut Uwi [3]. Produksi kecambah[sunting] Dalam pembuatan kecambah dibutuhkan biji-bijian atau kacang-kacangan yang sehat, tidak busuk, dan bersih dari pestisida serta lingkungan yang optimal berupa ruang gelap, lembap, dan kadar air yang cukup untuk perkecambahan biji tersebut[4]. Pertama-tama disiapkan wadah berlubang dengan dasar yang datar. Kemudian di bagian dasarnya dilapisi dengan kapas atau kain basah, kemudian dilketakkan alas berupa kain yang merupakan tempat menyebar benih atau biji. Pada tahap awal produksi, dilakukan pencucian dan perendaman benih selama 6-8 jam dengan air kemudian benih yang telah disiapkan akan disebar di alas kain yang telah disiapkan sebelumnya. Setiap 2-3 kali dalam sehari dilakukan penyiraman dengan air bersih. Setelah 3-5 hari, kecambah sudah dapat dipanen. Proses pembuatan kecambah ini dapat dilakukan sepanjang tahun, tidak memerlukan sinar matahari, dan dapat dilakukan pada musim apapun[4]. Khasiat kecambah[sunting] Kecambah merupakan pangan yang rendah kadar lemak, kaya vitamin C, serta memiliki folat dan protein yang dapat memperkecil risiko timbulnya penyakit kardiovaskular dan merendahkkan LDL dalam darah[4]. Dalam kecambah, terkandung fitoestrogen yang dapat berfungsi seperti estrogen bagi wanita[5]. Estrogen tersebut dapat meningkatkan kepadatan dan susunan tulang, serta mencegah kerapuhan tulang (osteoporosis) khususnya bagi wanita yang berada pada masa menopause. Konsumsi kecambah juga dapat membantu wanita terhindar dari kanker payudara, gangguan menjelang mensturasi, keluhan semburat panas pada pra-menopause, dan gangguan akibat menopause. Tidak hanya itu, kecambah juga memiliki kemampuan mengurangi risiko terkena artritis, memperlancar pencernaan, reproduksi, dan saluran kelenjar (glandular). Pada beberapa jenis kecambah, terkandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar dan salah satunya adalah kanavanin. Senyawa ini banyak ditemukan pada kecambah alfalfa dan bermanfaat untuk mencegah kanker darah, kanker usus besar, dan kanker pankreas[6]. Selain kanavanin, senyawa anti-kanker lain yang terkandung di dalam kecambah adalah daidzein dan ''genistein''[7]. Senyawa genistein secara efektif menghambat pasokan gizi (makanan)untuk sel-sel kanker sehingga membunuh sel kanker dalam tubuh. Selain itu, di dalam kecambah juga terkandung saponin yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dengan menstimulasi interferon dan sel limfosit T[4]. Kecambah sebagai makanan sapihan[sunting] Makanan sapihan adalah makanan yang secara khusus diformulasikan untuk bayi berusia 3-9 bulan yang mengalami masa peralihan dari mengonsumsi susu menjadi mengonsumsi makanan padat[4]. Pada masyarakat tradisional Indonsia, makanan sapihan yang diberikan berupa campuran nasi dan berbagai sayuran seperti bayam dan wortel ataupun ada pula yang hanya menggunakan pisang[4]. Kelemahan dari makanan sapihan tradisional ini adalah kandungan pati yang banyak terdapat di dalamnya menyebabkan pangan tersebut menjadi bulky atau limbak karena sifat pati yang mudah menyerap air dan mengental saat dipanaskan sehingga menyebabkan bayi yang mengonsumsinya sudah merasa kenyang sebelum lambungnya terisi cukup makanan[4]. Selain itu, pati yang merupakan makromolekul tidak dapat dipecah secara sempurna oleh enzim pencernaan bayi yang masih sangat terbatas[4]. Salah satu cara untuk menghasilkan makanan sapihan yang mudah, sehat, dan relatif murah adalah menggunakan tepung kecambah (tauge)[4]. Di dalam kecambah, terdapat kandungan enzim amilase yang tinggi[8]. Dengan melakukan pengeringan selama 7-8 jam, enzim amilase pada kecambah akan memecah pati yang dikandungnya menjadi molekul sederhana sehingga tepung kecambah yang dihasilkan tidak mengental bila dipanaskan dan tidak bulky[8]. Tepung kecambah didapatkan dari kecambah kering yang dikuliti, disangrai, digiling, dan disaring[4]. Makanan sapihan untuk bayi sebaiknya dibuat dari campuran tepung kecambah dari dua jenis bahan, seperti tauge kacang hijau dan sorgum sehingga diperoleh campuran dengan kadar protein 10-15% dan energi yang terkandung di dalamnya 370 kkal/100 gram dengan nilai PER (protein efficiency ratio) sekitar 2,35[4]. Umumnya bayi memerlukan 16-18 gram protein per hari dan itu bisa didapatkan dengan konsumsi makanan sapihan sebanyak 80-100 gram per hari[4]. Bila dibandingkan dengan makanan sapihan tradisional, hanya diperlukan 1/3 volume makanan sapihan dari tepung kecambah untuk memenuhi kebutuhan bayi[4]. Beberapa jenis kecambah[sunting] Kecambah kacang hijau (Taoge)[sunting] Taoge dari biji kacang hijau Taoge adalah sayuran yang merupakan tumbuhan muda yang baru saja berkecambah dan dilindungi dari cahaya. Kata taoge sendiri adalah serapan dari dialek Hokkian, istilah Mandarin-nya adalah douya (豆芽) yang secara harfiah berarti kecambah kacang-kacangan, umumnya berasal dari kacang hijau dan sering disajikan dalam menu makanan dari Asia Timur. Taoge segar sangat kaya akan vitamin E, dan merupakan menu yang sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Dengan mengonsumsi taoge, tubuh akan terobati dan tercegah dari kekurangan vitamin E[3]. Kecambah kacang kedelai (Soybean sprout)[sunting] Kecambah kacang kedelai memiliki karakteristik berupa ukuran yang lebih besar dari taoge, memiliki akar yang lebih panjang dan bentuk lebih ramping, serta berwarna kehijau-hijauan[4]. Rasa dari kecambah jenis ini adalah renyah dan terasa agak pahit apabila disantap mentah-mentah. Kecambah dari kedelai memiliki kandungan aroma langu (beany flavor) yang relatif lebih tinggi dibandingkan taoge, namun memiliki kalori dan protein yang lebih tinggi dibandingkan kecambah lainnya. Bagi seorang vegetarian, kecambah kedelai merupakan salah satu alternatif makanan arena memiliki energi sebesar 86 kkal per cangkir yang dikonsumsi[4]. Kecambah alfalfa[sunting] Kecambah ini memiliki bentuk yang menyerupai tunas halus berdaun hijau dengan rasa yang renyah dan segar. Keunggulan dari kecambah alfafa adalah kandungan saponin yang terdapat di dalamnya sangat tinggi[9]. Saponin tersebut merupakan suatu senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) tanpa mengganggu kolesterol baik (HDL) sehingga mencegah terjadinya stroke dan serangan jantung[9].

Pertumbuhan Tanaman

Tropisme adalah pergerakan dalam pertumbuhan sel (umumnya pada sel tumbuhan) yang menyebabkan pergerakan organ tumbuhan utuh menuju atau menjauhi sumber rangsangan (stimulus).[1] Apabila pergerakan pertumbuhan menuju ke arah sumber rangsangan maka disebut tropisme positif, sedangkan pergerakan pertumbuhan yang menjauhi sumber rangsangan disebut tropisme negatif.[1] Secara etimologis, tropisme berasal dari bahasa Yunani "tropos" yang memiliki makna "berputar".[1] Saat ini telah ditemukan beberapa macam tropisme berdasarkan sumber stimulus atau rangsangannya.[1] Daftar isi [sembunyikan] 1 Jenis-jenis tropisme 1.1 Fototropisme 1.2 Tigmotropisme 1.3 Gravitropisme (Geotropisme) 1.4 Termotropisme 1.5 Skototropisme 2 Referensi Jenis-jenis tropisme[sunting] Fototropisme[sunting] Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya.[1] Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya cahaya.[1] Koleoptil merupakan daun pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil yang berfungsi sebagai pelindung lembaga yang baru tumbuh.[1] Beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hal ini dapat disebabkan oleh kecepatan pemanjangan sel-sel pada sisi batang yang lebih gelap adalah lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel pada sisi yang lebih terang karena adanya penyebaran auksin yang tidak merata dari ujung tunas.[1] Hipotesis lainnya menyatakan bahwa ujung tunas merupakan fotoreseptor yang memicu respons pertumbuhan.[2] Fotoreseptor adalah molekul pigmen yang disebut kriptokrom dan sangat sensitif terhadap cahaya biru.[2] Namun, para ahli menyakini bahwa fototropisme tidak hanya dipengaruhi oleh fotoreseptor, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai macam hormon dan jalur signaling.[2] Arah pertumbuhan kecambah menuju cahaya menunjukkan fototropisme. Tigmotropisme[sunting] salah satu contoh tigmotropisme pada Brunnichia ovata Tigmotropisme adalah pergerakan pertumbuhan sel tanaman yang dirangsang oleh sentuhan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "thigma" yang berarti "sentuhan".[3] Contoh dari tigmotropisme adalah pertumbuhan tanaman sulur seperti anggur dan tanaman yang pertumbuhannya merambat dan memiliki sulur yang membelit bagian penopangnya.[3] Sulur tanaman akan tumbuh lurus hingga menyentuh sesuatu.[3] Adanya kontak sulur tersebut merangsang sulur untuk tumbuh melilit, karena terjadi perbedaan kecepatan pertumbuhan. Hal ini dikarenakan sel-sel yang terkena sentuhan akan memproduksi auksin sehingga pertumbuhannya menjadi lebih cepat hingga membengkok dan melilit sumber sentuhan[3]. Contoh lainnya adalah sentuhan angin kencang pada tebing bukit membuat pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya memiliki batang yang lebih pendek dan gemuk apabila dibandingakan dengan pohon yang sama pada daerah yang terlindungi dari angin kencang.[3] Respon perkembangan tumbuhan terhadap gangguan mekanis ini biasa disebut tigmomorfogenesis dan umumnya disebabkan peningkatan produksi etilen.[3] Gas etilen ini merupakan hormon yang dibentuk sebagai respon terhadap rangsangan sentuhan yang hebat.[3] Gravitropisme (Geotropisme)[sunting] Germinasi biji Hippuris vulgaris menunjukkan gejala gravitropisme. Gravitropisme adalah pertumbuhan sel-sel tanaman karena dipengaruhi oleh gravitasi.[4] Bila suatu benih diletakkan dalam keadaan sembarang, maka tunas akan tumbuh membengkok ke atas dan akar akan tumbuh ke bawah.[4] Pertumbuhan akar merupakan gravitropisme positif, sedangkan pertumbuhan tunas adalah gravitropisme negatif.[4] Gravitropisme ini mulai terjadi setelah proses perkecambahan biji[4]. Tumbuhan dapat membedakan arah atas dan bawah dengan pengendapan statolit.[4] Statolit adalah plastida khusus yang mengandung butiran pati padat dan terletak pada posisi rendah, misalnya pada bagian tudung akar.[4] Adanya penumpukan statolit pada akar dapat memicu distribusi kalsium dan auksin.[4] Namun, tanaman yang tidak memiliki statolit pun masih dapat mengalami gravitropisme yang disebabkan kinerja sel akar yang dapat berfungsi sebagai indera dan menginduksi perenggangan protein sel ke atas dan penekanan protein sel tanaman ke sisi bawah akar.[4] Termotropisme[sunting] Termotropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa panas atau perubahan panas.[5] Salah satu contoh termotropisme adalah pertumbuhan daun tanaman Rhododendron yang dapat menjadi keriting dan menunduk ke bawah apabila suhu lingkungan mencapai -1 °C.[5] Hal ini diduga merupakan salah satu cara menghindari kekeringan daun di musim dingin dan mencegah pembukaan stomata.[5] Pada pagi hari di musim dingin, daun Rhododendron akan merunduk ke arah bawah karena adanya kenaikan suhu yang disebabkan sinar matahari pagi[6]. Hal ini berakibat pada membran selular yang membeku akan mencair. Peristiwa ini terjadi berulang setiap hari pada musim dingin.[6] Untuk menghindari kerusakan membran selular karena peristiwa pencairan-beku berulang, daun tanaman ini akan menghadap ke bawah dan berbentuk keriting.[6]. Sebagian dari ujung batang tanaman akan tumbuh dan bergerak ke arah sumber panas apabila suhunya rendah, namun bila suhunya tinggi, ujung batang akan menjauhi sumber panas tersebut. Sementara itu, pertumbuhan akar terhadap rangsangan panas belum ditemukan dengan jelas karena setiap tanaman memiliki karakteristik pergerakan pertumbuhan yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain.[7] Skototropisme[sunting] Skototropisme (bahasa Yunani, skotos, erarti kegelapan, kekelaman) adalah pergerakan pertumbuhan ke arah kegelapan.[8] Hal ini merupakan kebalikan dari fototropisme sehingga disebut sebagai fototropisme negatif. Contohnya adalah beberapa tumbuhan tropis merambat.

Pengenalan Hidroponik

Hidroponik Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Hidroponik (Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilless. Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu: Paprika Tomat Timun Jepang Melon Terong Jepang Selada Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Di mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi. Daftar isi [sembunyikan] 1 Macam-macam hidroponik 2 Media tanam inert hidroponik 3 Keuntungan teknik hidroponik 4 Referensi 5 Lihat juga Macam-macam hidroponik[sunting] Static solution culture (kultur air statis) Continuous-flow solution culture, contoh : NFT (Nutrient Film Technique),DFT (Deep Flow Technique) Aeroponics Passive sub-irrigation Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation Run to waste Deep water culture Bubbleponics Bioponic Media tanam inert hidroponik[sunting] Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara. Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Beberapa contoh di antaranya adalah: Arang sekam Spons Expanded clay Rock wool Coir Perlite Pumice Vermiculite Pasir Kerikil Serbuk kayu Keuntungan teknik hidroponik[sunting] Tidak membutuhkan tanah Air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misal disirkulasikan ke akuarium Mudah dalam pengendalian nutrisi sehingga pemberian nutrisi bisa lebih efisien Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan Memberikan hasil yang lebih banyak Mudah dalam memanen hasil Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih. Sehingga untuk menrancang interior ruangan dalam rumah akan bisa lebih leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki, tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut nutrisinya. Referensi[sunting] Siti Istiqomah. Menanam Hidroponik. Penerbit: Ganeca Exact. Pinus Lingga. 1984. Hidroponik: Bercocok tanam tanpa tanah. Penerbit: Niaga Swadaya.

Belajar Hidroponik


Alhamdulillah Sekolah Alam Jingga mulai mempelajari bertanam dengan sistem hidroponik. Keseruan-keseruan muncul dan banyak hikmah yang ditemukan. Hidroponik lebih efektif untuk mendapatkan hasil tanam dan lebih mudah dilakukan. Yuk kita lihat poto-potonya mulai dari persiapan, pertumbuhan sprout, atau kecambah, muncul koleoptil, dan koleoptilnya rebah. 


Peralatan untuk menyemai. Rockwool, tusuk gigi, gunting, sendok keci, dan pulpen.
Seeds (benih) dari Amerika.
Bentuk setelah benih ditanam di rock wool.
Sprout, dikenalkan ke matahari.
Benih melon mulai memperlihatkan koleoptif (daun pertama).
Kangkung dan sawi hidroponik mulai memperlihatkan hasil.
Koleoptil mulai rebah. Daunnya berbentuk love dan mulai siap digantikan. Rebah.
Sawi yang ditanam di tanah menjadi bolong terkena hama.
Koleoptil pada kangkung mulai menguning.
Kakak Jingga mempraktikan hidroponik.

Sunday, July 21, 2013

Dzaki dan Buncis ( Special Need is Special One )

Alhamdulillah Sekolah Alam Jingga berusaha menyelenggarakan pendidikan inklusi.Saat ini ada dua siswa ABK atau Special Needs di Jingga. Satu bernama Dzaki dan satu lagi Ghifar. Kali ini saya ingin mengenalkan Dzaki pada teman-teman. Seorang anak luar biasa yang mewarnai Jingga. Tiap harinya.

Dzaki sangat senang bermain air. Awalnya memang ia hanya menyiram tanaman,lalu ketika kolam terisi air, Dzaki pun berendam di dalamnya. Hm... agak berat juga sih mengangkat chubby boy ini :D

Perkembangan Dzaki di Jingga selalu luar biasa. Mulai dari inisiatifnya untuk menulis nama sendiri, memeluk ibu guru, sampai menggigit dan beberapa kemampuan kognitif yang mulai muncul selalu menjadi topik pembicaraan yang membuat mata para guru berkaca-kaca.

Photo-photo di bawah ini kami ambil setelah Dzaki berganti pakaian menggunakan seragam SMP. rupanya Dzaki tidak membawa salin. Jadi, setelah ia bermain tanah dan air, akhirnya dipaiakan seragam Jingga Life School dan sarung. Sarung? wah... ini mengingatkan Dzaki akan shalat rupanya. Ia pun berwudhu dan naik ke saung atas untuk shalat.

Dzaki...kami semua sayang kamu. Yang semangat ya sekolah di Jingga. kami berusaha membantumu untuk belajar banyak hal di sini. Kami juga mendoakanmu, Nak. semoga engkau menemukan potensi dirimu. Aamiin.










Saturday, July 13, 2013

7 (Tujuh) Cara Mengajarkan Puasa pada Anak

Tulisan kali ini sederhana saja. Saya ingin berbagi bahwa mengajarkan anak puasa itu bisa dibuat semenyenangkan mungkin, sedini mungkin, dan seefektif mungkin.
Menanti saat berbuka di sebuah restoran dengan menu favorit Ananda menjadi motivasi berpuasa.

1. yakinkan diri kita bahwa mengajarkan anak shaum sejak dini akan memudahkan mereka menjalankan puasa dengan baik ketika kewajiban itu datang.

2. kumpulkan beberapa strategi menarik untuk menjadikan mereka termotivasi untuk berpuasa. tawarkan beberapa reward untuk capaian-capaian tertentu. berbuka di luar bisa jadi solusi menarik.

3. berikan apersepsi yang indah tentang berpuasa. ceritakan pada anak bahwa Allah akan membukakan pintu khusus bagi siapa saja yang shaum yang bernama Ar Rayyan. ini saat yang tepat untuk menceritakan aktifitas puasa yang dijalankan SELURUH MUSLIM DI DUNIA.
seru juga jika kita donlot-kan beberapa film dokumenter anak-anak di luar negeri yang shaum ;) *kalau sudah dapat, bagi-bagi ke saya ya*

4. jika ada reaksi tertentu seperti panas tubuh meningkat atau buang-buang air bukan berarti dikarenakan puasa, namun karena ananda tidak mendapatkan asupan yang seimbang ketika sahur dan terlalu banyak beraktifitas siang hari.

5. tidak mengapa ananda belum mencapai magrib untuk berbuka, tapi kita harus konsisten terhadap syarat yang disepakati dan anak-anak pun diingatkan dengan kasih sayang kita.

6. tahanlah emosi anda ketika ananda marah atau bertingkah berlebihan. wajar saja. kita yang dewasa ini sekali wakttu pun akan uring-uringan ketika lapar, haus, dan letih. hadapi dengan senyum sambil katakan, "ayah dan bunda juga sama. lapar dan haus. tapi, ada cara nih agar berkurang kelethanmu... bagaimana kalau kita tidur siang?"
bisa juga kita tawarkan untuk  mandi siang hari atau menonton film yang mereka sukai. ajak ananda mengapresiasi kegiatan yang dilakukan bersama ini. "nah, kan...berkurang ya lapar dan hausnya. alhamdulillah... anak ayah bunda lebih kuat. yakin deh, hari ini bisa sampai magrib. jadi...siapa pemenangnya?"

7. puasa setengah hari? saya sarankan kita tidak menggunakan istilah puasa setengah hari, jelaskan pada anak bahwa puasa itu dimulai sejak subuh hingga maghrib. artinya, jika anak berbuka lebih awal adalah Belajar Berpuasa. "menyamarkan" bentuk shaum sesungguhnya akan berakibat tidak baik. menjelaskan puasa setengah hari belumlah terhitung berpuasa menhindarkan ananda dari manipulasi kemampuan. seperti yang kita ketahui, "manipulasi" menjadi kegiatan yang "dinikmati" oleh sebagian anak. cara tersebut membantu orang tua mentolerir kesalahan dan menurunkan standar juga menghilangkan fokus untuk konsisten.

manfaat selanjutnya, penegasan bahwa berpuasa setengah hari belum termasuk berpuasa akan memacu anak untuk berusaha memundurkan jam berbuka. jika semula batal pada pukul 10, esok pukul 14, dan hari selanjutnya tepat saat maghrib. proses ini menjadi kegiatan yang membahagiakan buat mereka karena motivasi akan tumbuh dengan sendirinya danmembantu mereka membentuk kepribadian sebagai hamba yang siap memenuhi peraturan Ilahiah juga siap berfastabiqul khairat.

insyaallah dengan tujuh cara sederhana ini, kita mampu menghadirkanrasa suka cita menanti Ramadhan dan menghindarkan anak dari "trauma" terhadap ibadah ini. semoga langkah sederhana kita meringankan jalan menuju ridha Allah. wallahu a'lam bi shawwab.

Thursday, July 11, 2013

Berkebun dan Mempelajari Kehidupan

mendidik tidak selamanya membiarkan anak mengalir dengan apa yang diminatinya saja dan mengikuti apa yang dimau mereka. mendidik juga memperkenalkan seperangkat nilai kemanusiaan dan kehambaan yang harus ia miliki. perangkat itu nantinya membantu eksistensinya kelak di masa depan. membantu mereka menentukan arah hidup yang diambil.

menurut teman saya, setiap manusia itu lahir dengan banyak sekali potensi. potensi itu ada yang baik dan ada yang buruk karena sejatinya manusia berpotensi melakukan perbaikan dan juga kerusakan. masih ingat ayat tentang dialog malaikat dengan Allah ketika dinyatakan bahwa pemimpin dunia ini adalah manusia, bukan dari bangsa malaikat yang suci dari dosa itu? [1]

baiklah kita kembali ke pembahasan semula. perangkat kemanusiaan dan perangkat kehambaan itu bisa diajarkan dengan mengembalikan fitrah penciptaan [2]. para sahabat dan orang bijak yang dicintai Allah mengajarkan makna kebesaran Tuhan melalui alam. bahkan di antara mereka menenemukan eksistensi Rabb dari pengamatan terhadap pergantian siang dan malam[3]. inilah sesungguhnya jalan pendidikan yang Ilahiah itu.
kita bisa memaksimalkan potensi fikriyah, jasadiyah, bahkan imaniyah mereka melalui memahamkan mereka tentang fenomena hidup tersederhana dan terdekat dengan diri juga lingkungan setempat.


katakanlah kita mengembangkan konsep sekolah alam. menanam atau berkebun sebaiknya tidak dijadikan syarat yang dirasa memaksa. "Namanya juga sekolah alam, ya harus berkebun-lah." sebenarnya sekolah mana pun... ketika sampai pada memahamkan anak tentang konsep penciptaan makhluk dan semesta dapat kita awali dengan berkebun. sebuah penawaran yang tidak memerlukan hal-hal luar biasa yang tentu berbiaya mahal.

mari kita perhatikan. ketka kita mengajak anak-anak memulai pembelajaran di kebun dengan basmallah, menanam biji dalam media semai, memperhatikan bentuk perubahan benih menjadi kecambah, bertambahnya dedaunan, membesarnya tangkai, kebutuhan akan sinar matahari, kecukupan air, dan tentu bentuk-bentuk tanggung jawab dan kasih sayang yang dimunculkan dalam kegiatan tersebut sungguh akan menanamkan nilai kemanusiaan dan penghambaan.

begitulah. mengajarkannya sangat mudah. membiasakannya hari per hari akan mengasah ketajaman iman dan banyak hal bijak. sederhana namun indah. sederhana namun efektif.

ohya...satu lagi. manakala kita mencoba untuk bergaul dengan fase ini...rasakan sensasi hidup yang akan muncul dalam diri kita. memahamkan cinta dalam koridor sesungguhnya. "Rabbana maa khalakta haadzal baathila subhanaka faqinaa adzaabannaar."

Ini kalimat yang diucapka nabi ketika melihat kuasa Allah. terbit dalamhati beliau pengakuan akan kesucian Tuhan dari segala sifat yang rendah, muncul dalam diri beliau pengakuan akan kemahaan Allah; juga muncul dalam dirinya permohonan agar dipelihara dari azab neraka.

mengapa "faqina adzabannar?" karena orang-orang yang menyifati dirinya dengan sifat kesombongan, menistakan ayat-ayat Allah akan diazab dalam neraka. so...mendekatkan anak dengan aktifitas yang "Sengaja" kita jadwalkan ini akan menjadi bagian dari pencegahan mereka kelak dari perbuatan munkar. that's great job, friends!

tak akan merepotkanmu wahai guru ketika muridmu bertanya pertanyaan-pertanyaan ajaib. kita akan mengajak mereka mengingat kembali tahapan belajar di "kebun". tak akan sukar bagi kita mengajarkan anak untuk selalu shalat 5 waktu, tak akan sukar bagi kita untuk mengajarkan anak rajin membaca Al Quran, dan beberapa materi yang "mungkin" tidak mereka sukai, semula harus dipaksa, dan ditemukan beberapa perdebatan tentang "minat".

ya, bahwa minat juga harus ditumbuhkan, yuk kita minati model pembelajaran seperti ini. wallahu a'lam.

Friday, July 5, 2013

Hati-hati Penipuan di Facebook

24 minutes ago
Sharon Mary: Hello
Me: hi... thankyou to add me
Sharon Mary: How are you doing?
Me: im fine thank you how about you?
Sharon Mary: My name is Sharon Mary i am an Agent of Face Book.
Me: oh... great
Sharon Mary: And i want to let you know that i am Face Book online Agent and i am here to pass you some vital information.
Me: ok please
Sharon Mary: Have you heard of Face Book online promo 2013?
Me: no...what s that? can u tell me?
Sharon Mary: I am here to let you know that you are among the 20 lucky winners of Face Book online promo 2013.
Me: really? what is the criteria?
Sharon Mary: You are among the 20 lucky winners who won $600,000,00.
Me: wow how can i know this is true not fake
Sharon Mary: Hold on let me show you your winnings certificate
 Me: ok plz
Sharon Mary: Can you see it?
Me: will see that when online in laptop ok mary... now i need to take a bath will ask my brother to check this Sharon Mary: You are to contact our head office right now. Contact our head office now and you are not to involve anybody till you receive your winnings.
Sharon Mary: Because winners that involve their brother or sister later lose their fund because their brother or sister can contact us at the back and claim that you are the one that instruct he or she to contact us and receive the winner prize.
Me: ok wait
Sharon Mary: So be warned and never involve anybody till you receive your winnings.
Me: wow
Sharon Mary: I can even show you past winners who receive their winnings yesterday.
Me: ok plz tell me the website
7:05pm
Sharon Mary: Not website,you are to contact them through email address and here is the email address(facebookwinningpromo2012@gmail.com)

So...BE CAREFULL GUYS. IT'S FAKE. She try to cheat us. What a crazy world. https://www.facebook.com/sharon.mary.798

Thursday, July 4, 2013

Belajar Menjadi Petani (atau Tukang Kebun ya?)

Pagi-pagi saya nulis status dan share di grup:

Salam pagi... memberanikan diri untuk bersuar di sini. Hehehe...newbie memang pemalu. Saya ikut beberapa grup tentang hidroponik danmenjadi sangat terinspirasi. Terlebih saat ini sedang mengelola Sekolah Alam di Bekasi Utara. Jujur baru kali itu saya pegang biji-biji sayuran dan menanamnya (di tanah). Rasanya ada sesuatu yang "tumbuh" juga di hati sayabegitu lihat biji2 itu bertunas, makin hijau, dan siap panen. Mudah2an siswa kami nanti juga excited seperti saya  
Mohon bimbingan para master di sini karena dalam pembelajaran nanti saya akan banyak bereksperimen bersama siswa di Sekolah Alam Jingga. *maaf kepanjangan. hehhehe*


Asli deh pede banget saya. hehehe... tapi alhamdulillah dapat tanggapan yang bagusdari para mimin. Beneran nda ya mereka mau ke jingga? hehehe... ini dia grupnya. Klik di sini ya.

Ohya, buat yang penasaran dengan poto-poto sayuran di Sekolah Alam Jingga:

Jadi ingat sayur bening campur tahu ya kalau lihat sawi segar-segar begini.
Kangkungnya sehat banget, padahal ngga pernah ke Posyandu alias organik nih.
Perkiraan, timun suri ini baru bisa dipanen 2 bulan lagi.
Wah, tidak bisa  dikonsumsi Ramadhan dong :(
Ini saya dan Bu Ria yang cangkul. Keren, kan?
Heheheh... pasang policeline dulu biar ngga ada yang ganggu

Wednesday, July 3, 2013

A Hero For Them : New Spirit from White House Down


Tadi sendirian nonton White House Down. Seperti biasanya aku hanya akan menulis hikmah yang bisa kupelajari. Oke, ini dia:

Semua orang membutuhkan pahlawan. Seseorang yang begitu menginspirasi dan membantu setiap orang itu untuk membuat perubahan dalam diri mereka masing-masing. Namun, tak banyak ornag yangmenyadari bahwa mereka pun bisa menjadi pahlawan.

Buatlah sebuah perbedaan dalam hidup dengan mengorbankan segala sesuatu yang dimiliki untuk mengubah keadaan. Bukan. Bukan untuk disebut sebagai pahlawan, karena sejatnya sebuah perubahan yang kita buat jika pun suatu saat mencapai tujuan yang diimpikan, mungkin saja nama kita tak akan disebut sebagai pengubah. Mungkin saja mereka akan mengaggap kita sesuatu yang tidak ada dan tak berperan apa pun. Mungkin pula peradaban hanya mencetak mereka yang menarik “pelatuk”. Mungkin kita bukan pahlawan itu.

Namun, percayalah... jiwa pahlawan itu ada dalam diri-diri kita sama halnya dengan jiwa pengkhianat dan pecundang yang mungkin bertumbuh. Maka, bangkitkan jiwa pahlawanmu untuk berbuat dengan tulus, bekerja dengan “keras”, dan tetap fokus pada target yang telah sama-sama kita kunci.

Kita buka “pengacau” program. Di tangan kita ada kode dari misil penghancur, tapi misil itu hanya akan kita pergunakan untuk mengorbankan “pengacau” yang ada dalam diri kita. Hancurkan sekarang. Manakala kau merasa, pengacau itu muncul lagi dalam diri kita, minta pada kwan seperjuangan untuk mengamputasi bagian busuk itu dari diri kita. Lebih baik hidup cacat dari pada mati sebagai pecundang!!!

Rabbku, kukorbankan apa yang kumiliki untuk mencapai ridha Engkau.
Kuingin bunga-bunga kecil itu bermekaran di tamanMu dan menjadi pengharum di surga-Mu. Ijinkan aku jadi Tukang Kebun itu selain menjadi tentara-Mu. Tak kuijinkan penghancur itu merusak tata pertahananku, dan tak kubiarkan mereka menginjak indahnya tamanku. Kebunku.

--inspired by White House Down 03/07/2013 18:04--

Monday, July 1, 2013

Sebuah Surat

Selembar kertas yang datang padaku sore ini 
adalah amplop tanpa tulisan 
dan lembaran kosong
kurirnya bilang, "ini surat"
kubuka, dan agak kesal... 
kubilang, "ini kertas dalam amplop. tak ada tulisan."
kurirnya bilang, "ini surat"
dia pergi memberiku punggung dan beberapa detik penuh tanda tanya.

Aku menyesal,

mengapa tak kuminta kurir tadi menunggu
kukirim surat balasan
berupa sebaris senyum, 
dan permintaan maaf.

*batas/kuterbatas dan mencintai batasan-Mu*


Jingga's Camp 29-30 Juni 2013

Jingga's Camp merupakan proyek gabungan, sebagai acara perdana Jingga Learning Center sekaligus bagian dari rekruitment siswa baru Sekolah Alam Jingga. Sebagai acara puncak dari Student Camp, keceriaan yang ditunggu-tunggu akhirnya benar-benar dapat dinikmati.

Tujuan Jingga's Camp ini sederhana sebenarnya. Menciptakan sebuah moment berharga bagi Ananda untuk merasakan kehidupan mandiri dan serba berbeda dengan kesehariannya namun tetap ceria.

Sesi pertama Jingga's Camp ini adalah outbound low impact, menyebrangi jembatan bambu di atas kolam kecil, tiarap di bawah jaring laba-laba (walau banyak yang merangkak, bukan tiarap. hehe...), kemudian dilanjutkan dengan membawa kelereng dengan sendok yang digigt.
Menyebrangi jembatan bambu.
Lho kok merangkak?  :D 
Membawa kelereng dengan menggigit sendok.
Senangnya habis main outbound.
Semua tampak senang walau pakaian menjadi kotor. Usia peserta yang sebagian besar adalah siswa Sekolah Alam Jingga ini antara enam hingga dua belas tahun. Beberapa di antaranya belum pernah bermalam  di luar rumah tanpa orang tua. Namun, dengan acara yang padat dan menyenangkan...kesedihan yang sempat mereka rasakan menjadi sirna berganti keakraban dan kasih sayang.
Malam hari juga menjadi bagian yang tak kalah seru. Mereka khusyuk shalat berjamaah dan setelah itu asik menikmati makan malam yang unik. Nasi yang dibakar di api unggun menggunakan bambu mereka santap di alam terbuka.

Setelah makan, para peserta menonton film edukatif bersama-sama. Layar yang dipasang di depan saung, karpet yang digelar di atas rumput, dan rasa penasaran yang muncul... memicu munculnya sensasi tersendiri. Tak lama, hanya satu jam setelah itu peserta Jingga's Camp dipersilahkan masuk ke tenda untuk tidur. Beberapa masih gelisah dengan kondisi yang serba tak nyaman, namun beberapa tampak sudah asik dan terlelap "terbang ke alam mimpi".
Persiapan shalat berjamaah.
Dibalik-balik agar lekas matang.
Menanti makan malam. Bakar nasi di api unggun.
Nonton film edukatif bersama.
Suasana di dalam tenda.
Pagi-pagi aktifitas dimulai pukul 03.30. Beberapa di antara peserta sudah bangun dan shalat qiyamul lail dan dilanjutkan dengan shalat subuh. Tak lama setelah merapikan perlengkapan shalat, peserta berkumpul di lapangan untuk peregangan dan tracking ke beberapa titik. Inti perjalanan kali ini adalah menanamkan kepedulian anak terhadap lingkungan. Mereka memungut sampah di jalan yang mereka lalui. mengumpulkannya dalam trash bag dan kembali ke camp dengan semangat menjaga kebersihan.
Penasaran dengan hasil bakaran tadi malam.
Mengucapkan yelyel sebelum tracking pagi.
Pos kedua, mendapat tugas untuk membersihkan lingkungan.
Para penyelamat lingkungan istirahat dulu.
Pasukan cantik yang peduli lingkungan.
Menemukan sampah di jalan, dipungut, dan dikumpulkan di kantong pelastik.
Kelompok yang sudah lebih dulu kembali melakukan "operasi semut" di area campin, lalu mandi dan kembali bermain di arena outbound.  

Akrab menikmati makan pagi bersama.
Mencuci piring sendiri setelah makan.
Setelah pakaian mereka kembali bersih, para peserta menikmati makanan kecil dan dilanjutkan dengan sarapan. Bagian yang tak kalah seru adalah ketika kakak-kakak mendapat tugas membagikan makanan pada adik-adiknya yang berbaris dengan rapi membawa perlengkapan makan sendiri.
Kakak membantu menuangkan makanan ke piring adik-adik di  Jingga's Camp
Membersihkan ruangan bersama. Tetap ceria.
Makan pagi kali itu sangat sederhana, namun sarat dengan vitamin dan gizi yang tinggi. Sayur bayam, tempe goreng, dan buahnya semangka. Semua anak lahap dan menghabiskan makanannya. Setelah makan, mereka pun mencuci sendiri perlengkapan makan yang mereka pakai. Sekali lagi, mereka mengantri dengan sabar. Lihatlah anak-anak kecil ini menjadi pribadi yang mandiri.
Kami semua kembali berkumpul dan menyimpulkan beberapa hikmah yang kami dapatkan. Sebelum penutupan, semua anak membersihkan kembali area camp agar kembali rapi seperti semua.

Jadi...semua sudah bersenang-senang. Penyematan badge dan pemberian farewell snack mengakhiri pertemuan yang manis di Jingga's Camp. Insyaallah ramadhan ini JLC akan kembali mengadakan acara yang serupa dengan pengorganisasian yang lebih baik lagi?

Tertarik? Hubungi Sekolah Alam Jingga atau Jingga Learning Center ya.

Wah, disematkan badge. Peserta senang semua.
Berpoto bersama setelah penutupan.
Bekas api unggun.  Jejak pertama camping.
Tenda setelah ditinggalkan peserta. :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...