Wednesday, March 18, 2015

Jejak Air Mata

Jika sesak di dada menguap menjadi tangis, maka itu lebih baik
Mengurangi sesak atau jejak duka yang tak bisa terbaca

Yang repot itu kalau rasa seperti ini tak bisa juga tereja
Hanya menjelma embun yang menyisakan resah luar biasa

Ya Tuhanku, Allahu Rabbi...


Wednesday, March 11, 2015

Tanaman Liar Berkhasiat Obat

Ternyata... di lokasi Sekolah Alam jingga, kita bisa menemukan banyak sekali tanaman berkhasiat obat. tanaman ini sering kali kita abaikan karena memang tumbuh liar di mana saja. Alangkah benarnya ajaran Islam yang menegaskan bahwa tak ada sesuatu pun di alam semesta ini yang sia-sia. Semua makhluk diciptakan mengemban misinya masing-masing.

Saya jadi teringat petuah Tn H Ismail owner HPA International, bahwa jika kita mendapati sebuah tanaman tumbuh di lokasi tinggal maka itu adalah obat yang Allah sediakan untuk sakit yang kita (atau keluarga dan masyarakat sekitar) derita.

Kurang lebih ada 25 tanaman yang mengulik penasaran dalam diri saya dan begitu mencari di google dengan keyword Tanaman Liar Berkhasiat Obat, saya semakin terkagum-kagum. MashaAllah...semua herba ini tumbuh tanpa bantuan manusia dan begitu suburnya tapi kita tak hirau akan keberadaan mereka.

Belum semua saya tahu apa nama tanaman berikut ini, saya akan meneruskan memberikan nama sedikit demi sedikit.


Meniran



23 Benih Idaman

Pada akhirnya saya membeli benih secara online melalui bibitbunga.com dan berikut inilah penampakannya. 22 benih + 1 benih kangkung sebagai bonus. Ya sebenarnya saya ngga kalap mata beli sebanyak ini. Benih ini saya pesan karena saya butuh lebih banyak lagi semangat untuk meningkatkan kemampuan berkebun. Rasanya luar biasa sekali menyaksikan butiran benih ini sprout dan keluar kecambah, lalu daun demi daun bertumbuhan sehingga akhirnya berbunga atau berbuah.

Selain kepuasan, saya juga menjadi lebih relax setelah seharian bekerja dan pulang mendapati warna hijau dari tanaman yang saya rawat sejak benih itu. Bukan hanya hijau, ada beberapa tanaman yang berkombinasi dengan ungu atau merah di daunnya. Bahkan, hijaunya pun bermacam ragam dari hijau tua hingga hijau kebiruan. Keren, kan? Maha Besar Allah dengan segala ciptaan-Nya.

Tantangan dan rasa penasaran  membuat saya segera ingin menyemai benih-benih ini. Ahhh...bismillah. Nanti malam saya akan coba semai :D

23 Jenis Benih Siap Disemai


  • bolivian rainbow
  • gaillardia goblin
  • foxglove apricot beauty
  • immortelle mix
  • cornflower tall mixed
  • dahlia bronze leaf mixed
  • nothern highbush blueberry
  • markisa merah
  • goji berry
  • daun mint
  • kucai (chives)
  • purple ruffles basil
  • summer savory
  • rosemary
  • mentimun jepang
  • brussels sprout (2)
  • oregano
  • terong black fatty
  • jagung manis kuning
  • labu botol (3)
  • tiger monkey
Ada tanaman bunga, tanaman sayur, tanaman herba, tanaman buah. Saya akan posting secara berkala tahapan berkebun ini dari mulai semai hingga panen. Jadi ngga sabar beli media tanam di ACE dan bikin papan namanya. Doakan proses germinasinya optimal ya ^_^

Tuesday, March 10, 2015

Rindu Rumah Keabadian

Adalah rasa dengan gegap gempitanya
diwarnai duga dengan analisa 
dan alur berpikir maju mundurnya
dinaungi dzikir yang terasa benar beribu harap 
yang harus dieskalasi ...
bersusah payah
oleh karena muqaddimah yang rumit itulah, ya Rabb
kami meminta

"Kami ini bukan malaikat tapi rindu benar bercengkrama dengan Engkau
Ampuni kami ya Rabb
...
Karena kami tetap memohon untuk Kau terima kami lagi
dari perjalanan panjang  yang sempat menyesatkan itu
Ampuni kami ya Rabb
karena hanya di sisi Engkaulah berada
...
rumah keabadian yang merindukan "
dan kalimat penutup yang bergulung 
Kau dengar dari deburan jantung
matikan kami dalam ridhaMu

TK Little Orange - Preparation

Little Orange adalah TK yang menjadi mimpi kami sejak dua tahun yang lalu. Akhirnya mimpi itu mulai terwujud setahap demi setahap. Tahap pertama adalah penghijauan lahan sementara konsep terus dilengkapi dan rekrut guru dilakukan.










Sunday, March 8, 2015

Ada apa?

Butuh kemahiran berbahasa yang baik, kematangan emosional yang memadai, dan kelapangan hati ketika kita berhadapan dengan konflik yang melibatkan individu-individu terdekat. Mereka yang dekat di hati, kadang tak perlu bicara banyak. Cukup melihat ekspresi, membaca text atau jeda pengambilan nafas kesimpulan awal itu bisa kita lakukan. Kesimpulan mengenai konflik-konflik yang terpendam dan siap meledak seperti bom di dalam sekam (kalau api kan ngga meledak :p).

Hm...saya tiba-tiba kehilangan kata-kata ya karena asam lambung naik. Ini mungkin disebabkan oleh imajinasi dan analisaku yang sudah jauh melayang ke mana-mana tentang kemungkinan konflik itu.

Kepada Allah Sang Penguasa Alam, aku bisikan permintaan agar hati-hati yang sedang menjauh itu akan kembali saling mencinta. Mungkin ini adalah fase pembelajaran bagi mereka, belajar untuk saling memahami, dan belajar untuk bijak dalam mengambil keputusan.

Perlukah ku bersuara? Sepertinya tahan dulu. Percaya bahwa kekuatan doa akan bekerja seperti biasa. Serahkan pada Allah karena semua pasti akan baik-baik saja pada akhirnya. Bukankah berkonflik adalah bagian dari pendewasaan?

Sahabat, kutunggu kau di ujung jalan itu ya...
Kusempat berlari kecil dan melompat menghindari genangan, 
tapi kau lihat bajuku juga tetap terkena noda

Bergegaslah kemari,
Ingin kupeluk engkau, 
sahabat dengan senyum riang dan tatap menggoda

Kau sahabat, saudara, bagian dari jiwaku dalam perjalanan ini.

Kutunggu kau, 
cepatlah ke sini.

Saturday, March 7, 2015

Baiklah, Benih memang Lebih dari Cukup

Hari ini rencananya suamiku pulang setelah ikut safari pasar Halal bersama leadernya di HPAI, Pak Ari Maryadi. Oh ya, Pak Ari ini juga leader kami di Sekolah Alam Jingga tepatnya sebagai direktur Pendidikan. InshaAllah mereka berangkat sore dari Lampung, kemungkinan malam sampai di Bekasi. Semoga perjalanan lancar di darat dan di laut hingga sampai lagi di rumah.
Saya mungkin termasuk orang yang tidak banyak permintaan. Tapi, kalau dipanas-panasin dengan pict ini dan itu...hati bisa membara dan air liur terbit seketika. Coba deh lihat pict yang dikirim Pak Ari di bawah ini:

Warnanya yang oren membuat duren ini terlihat manis dan legit.
Wahhh saya sampai protes. Saya minta dibawakan duren seperti itu. Warnanya yang oren kelihatan manis dan legit.Ya Allah... kepengen banget nihhh. Suami pun konfirmasi kalau duren itu entah didapat dari mana. Mereka belum sempat makan duren.Ya suamiku juga ngga mungkin makan duren karena beliau tidak suka buah. Hadeuhhh...

Okelah duren tidak dibeli, tapi pict di bawah ini... OMG... Pak Arie dan Pak Amien, hentikaaannnn! Hiks. Padahal saya biasanya ikut ngisi training juga kalau banyak ibu-ibunya.Padahal...ahhhh mulai deh.

Lihat itu senyumnya Pak Ari dan gayanya Pak Amien. Sungguh teganya-teganya...

Ini serieusss mau bawa kemplang sebanyak ini. Kanda? 
Lihat itu udang sungainya,besar sekali. Saya garuk-garuk monitor jadinya. Tega sekali.
Pak Ari kirim text lagi: Mau udang atau kemplang? Ah...ya sudahlah ya... saya hanya bisa menjerit dalam hati menyaksikan makanan itu menari-nari di layar whatspp.

Hmmm... Tapi, baru saja saya selesai chat sama suami dan hasil chat itu lumayan bikin senang hati. Hihihi...beliau tidak kirim kata-kata cinta tapi menanyakan mau dibawakan benih apa saja? Asiiiikkk... benihnya murce makkk...Mawar 10rb 3, aster 7rb, anggrek 35rb, kelengkeng 50rb sudah berbuah, rambutan 15rb, duren 25rb. Harga ini begitu murah dibandingkan di Bekasi dan sekitarnya. Saya bisa gelap mata kalau ke sana sepertinya. Hihihi... Bisa-bisa semua penumpang saya minta pangku tanaman sampai Bekasi saking penuhnya :p
Mawar sepuluh ribu dapat 3 pohon? Murah Cyinnn...
Pohon perdu yang masih imut ini harganya 3 ribuan.
Kelengkeng yang sudah berbuah harganya cuma 50 ribu.
Hahaha...saya sampai bingung mau request apa saja. Kursi belakang Si Arena sudah dilipat, tapi beberapa tanaman masih belum bisa terangkut. Ya akhirnya saya sampaikan silakan bawa dan beli yang mana saja. Selain utuk Jingga, tanaman itu nantinya juga untuk Sarang Lebah, TK Alam Little Orange, dan tentu saja untuk di rumah.

Penuh dengan tanaman ^_^
Mudah-mudahan semua tanaman ini tetap segar hingga sampai Bekasi. Aamiin.
Imajinasi saya sudah bermain ke mana-mana. Bayangan saya TK Alam Little Orange akan benar-benar seperti taman bermain. Ada tamannya dan kupu-kupu terbang di sekitarnya. Mainan terbuat dari kayu, baik indoor maupun outdoor. TK Alam ini akan menjadi sekolah yang homey dan memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai fitrahnya sebagai anak-anak.
Terima kasih ya Kanda, benih sudah lebih dari cukup. Cepat pulang, kami rindu :*

Solar Distillation

Ahhh lega akhirnya ketemu juga yang dicari 2 hari ini. Yup sistem pengairan dengan memanfaatkan tenaga matahari.
Solar Distillation by Recycle Plastic Bottle

Solar distillation is the use of solar power to evaporate water and collect its condensate within the same closed system. Unlike other forms of water purification it can turn salt or brackish water into fresh drinking water. This simple solar distillation appropriate technology that is cheap, simple, and conceivable in rural settings. This idea to make it possible to grow plants (or vegetables) in dry or coastal areas where fresh water is not available it made up of re-use plastic bottles at the same time

Gambar dan keterangan diperoleh dari sini. Klik aja ya.

Oke postingan ini spesial untuk Bu Dewi, sebagai permintaan maaf saya ngga bisa ke sekolah pagi -pagi tadi :D

Namanya Juga Anak Sekolah Alam

Siswa di Jingga tak satu pun tak menarik perhatian. Tak ada yang luput dari bahan cerita. Semua unik dan semua istimewa. Kadang para guru berkelakar bahwa semua anak dan guru di Jingga adalah Special Need.
Ya. Kami semua di Jingga berkebutuhan khusus karena kami semua abnormal. Lihat sajc bagaimana anak-anak di Jingga bereaksi ketika hujan turun. Mereka begitu antusias mempersiapkan dirinya untuk mandi hujan dan menunggu perijinan guru. Kita bisa juga terheran-heran melihat anak-anak di Jingga gelisah ketika diumumkan bahwa sebentar lagi liburan tiba atau wajah penjemput yang kebingungan karena mereka tak mau pulang lalu meminta tambahan waktu untuk bermain di sekolah. Daftar keabnormalan anak-anak ini akan bertambah panjang ketika guru-guru hebat menceritakan perilaku dan pemikiran anak-anak tersebut satu demi satu. Berhubung gurunya juga abnormal, maka mereka akan megingat dengan detil bagaimana kejadian itu berlangsung. Saya berkali-kali menyaksikan mata berbinar dan berkaca-kaca atau suara bergetar lalu tersekat di kerongkongan milik para guru hebat ketika menceritakan keajaiban anak didik mereka. Terkadang, sharing kisah di forum guru akan diakhiri dengan kalimat, "Namanya juga anak sekolah alam".
Saya sangat bersyukur dapat terlibat secara fisik dan emosional dengan manusia-manusia di luar batas kenormalan ini. Allah menyatukan kami dalam ikatan yang kian solid hari demi hari.  Semoga virus abnormal ini akan menyebarkan benih kebaikan yang meluas dan berkepanjangan sehingga hdirlah komunitas yang disebut-sebut sebagai pembawa misi rahmatan lil alamin. Aamiin.

Friday, March 6, 2015

Menabung Benih dan Bershadaqah bagi Lingkungan (Menjadi Karyawan Allah)

Ide ini sudah banyak yang menerapkannya. Cari saja di google dengan keyword Saving Seeds. Rata-rata kegiatan ini dilakukan oleh para petani di Eropa mengingat mereka mengalami lebih dari 2 (dua) musim dan ketika cuaca sedang ekstrim, para petani kesulitan memperoleh benih untuk pertanian mereka.

Tulisan in tidak dimaksudkan untuk memaparkan tentang teknis menabung benih. Namun, untuk pembaca yang ingin serius melakukannya silakan pelajari web ini atau membaca link ini untuk panduan praktis berbahasa Indonesia


Saya hanya ingin menularkan semangat bertanam, bahwa benih yang kita tabung akan sangat bermanfaat bagi kehidupan. Jika kita tak bisa menyimpannya dalam bentuk biji yang siap tanam, maka semailah bijinya. Rawat selama beberapa bulan. Jika tanah yang kita miliki tak memungkinkan untuk pertumbuhan tanaman tersebut, maka ada tiga solusi sederhana:

1. Pindahkan dalam pot yang lebih besar, drum bekas, atau ember bekas. Tabulapot sudah cukup umum dipergunakan oleh banyak orang.
2. Infakkan. Umumkan bagi siapa pun untuk mengadopsi tanaman-tanaman tersebut. Mintakan pada orang yang mengadopsi untuk benar-benar merawat tanaman tersebut hingga hasilya bisa dimanfaatkan banyak orang.
3. Jual. Ya, kita bisa dapatkan dengan mudah floris-floris di pinggir jalan raya. Jual ke mereka dan rasakan manfaat finansial yang "lumayan". Kecuali jika kita membibitkan dalam jumlah yang banyak, maka bukan lumayan lagi tapi keuntungan yang besar menanti kita. ya, dari biji sisa makan buah atau biji-bijian dan umbi-umbian yang kita sisihkan dari dapur, dan dengan perawatan yang tidak rumit maka kegiatan ini bisa jadi sumber penghasilan.


Benih kurma yang siap pindah tanam.
Benih rambutan.
benih tomat cerry dan sawi sendok.
Coba kita bayangkan, ketika benih pohon yang kita tanam ini tumbuh subur, membantu suplay oksigen, rindangnya meneduhkan pejalan kaki yang lewat, buahnya atau daunnya memberikan manfaat bagi kesehatan keluarga mau pun masyarakat sekitar dan kemanfaatan ini berlangsung bertahun-tahun maka berapa banyak orang yang terbantu dengan aktivitas sederhana ini? Apalagi ketika kita mengajak anak, kerabat, tetangga untuk melakukannya bayangkan kebaikan yang kita lakukan berlipat ganda mashaAllah. Bayangkan jika hal ini menginspirasi lebih banyak orang. Atas ijin Allah maka lingkungan sekitar kita menjelma menjadilingkungan yang sehat dan dunia yang kita tumpangi ini menjadi tempat yang lebih layak untuk ditinggali.

Eh iya, ada lagi...satu hal penting bahwa petani disebut-sebut sebagai "karyawan Allah".  Wahhh luar biasa ya (ekspresi berbinar-binar). Lebih lengkapnya baca kutipan ini ya:

Tanaman Juga Bisa Kembar (Poliembrioni)

Ini pelajaran yang luar biasa sekali, yang hanya kudapat ketika bertanam. Poliembrioni. Sebuah kata yang belakangan kutahu setelah tanya Bu Danis atas fenomena dari 1 benih jeruk dan mangga yang mengeluarkan lebih dari 1 embrio. Terakhir, biji rambutan yang saya tanam pun mengalami fenomena embrioni.

Benih rambutan embrioni.
Pohonnya kalau sudah besar seperti apa ya...
Sepertinya akan embrioni juga.
terlihat tunas-tunas kecil di pinggir tunas yang sudah tinggi.
Benih mangga embrioni juga. Yang ini kembar tiga,
tapi terakhir yang bungsu tidak berkembang sempurna dan tersisalah yang dua.
Fenomena ini membuatku semakin yakin akan kekuasaan Allah. Kita bisa membaca fenomea alam dan belajar banyak ketika kita benar-benar bergaul dengan alam. Mempelajari kalam Allah yang tersirat tidaklah mungkin hanya melalui membaca buku. Kita harus bergaul, menyentuh, menghirup, dan menyaksikan fase kehidupan ini berlangsung. Seperti itulah Nabiyullah Ibrahim a.s. menemukan tauhidnya.

Thursday, March 5, 2015

Sederhana tapi Cinta

Dzaki dalam cinta guru ketika usia 5 Tahun. Pededenus
Lucu ya judulnya, Sederhana tapi Cinta. Hahaha... Iya itu judul yang saya pilih karena terkadang banyak sekali dinding yang terbangun dikarenakan kita tak lihai mengungkapkan cinta. Dinding yang saya maksud itu ya semacam penghalang. Jarak yang sebenarnya tidak usah tercipta karena pasti menjadikan hubungan dua hati sekering sahara. Ahay... romantis banget.

Mengekspresikan cinta itu tidak harus dengan kata-kata, perbuatan sederhana yang tulus akan lebih terasa indah dan berbekas begitu dalam pada individu yang kita cintai. Hal sederhana ini perlu dilatih dan dibiasakan. Percaya deh, efek yang kita rasakan nanti akan begitu besar dan mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Contoh buat kita yang mengelola lembaga pendidikan, masalah yang sering ditemui adalah sekitar anak didik. Terkadang kemampuannya yang rendah atau perilaku yang di luar harapan dan lain-lain. Sederhana, cinta dapat mengubah anak-anak kita menjadi seperti yang didambakan. Tak perlu lagi berpanjang kalam menasehati mereka, tak perlu tarik urat syaraf berteriak-teriak dan memberikan punishment yang bertolak belakang dengan hati nurani, dan cara sederhana itu akan begitu mengena.

Dzaki usia 10 Tahun tetap dalam cinta gurunya.
Mengalami perkembangan luar biasa.
Sederhana tapi Cinta itu seperti misalnya:

1. Menatap dengan ekspresi yang jujur.
Ekspresi itu bisa sedih, marah, kecewa, atau bahagia, penuh harap maupun bangga. Tak perlu banyak kata yang penting di semua rasa itu pancarkan juga cinta di dalamnya, maka murid kita akan menangkap sinyalnya dengan baik. Mereka akan paham tapa banyak bicara.
2. Menepuk atau mengusap lembut punggung atau kepala.
Selain mengaktifkan syaraf di tulang belakangnya, praktik ini akan meningkatkan percaya diri dan kebahagiaan. Ingat, rasa bahagia akan juga meningkatkan prestasi belajar.
3. Menggenggam tangannya sambil tersenyum.
Anak-anak akan merasa tertolong ketika pendidik melakukan ini. Ia percaya bahwa masalah yang dihadapinya tak begitu besar karena ada guru yang hebat yang selalu mendampingi.
4. Mendoakan pada saat-saat mustajab sambil membayangkan wajahnya.
Cara ini paling "manjur" untuk mengarahkan anak didik ke jalur ideal yang kita harapkan.

Ah... itu dulu sepertinya ya. Sederhana, kan? Kita lakukan seminggu dan saksikan perubahan yang luar biasa. Mau lebih dahsyat lagi? Lakukan secara bersama-sama. Lakukan bersama para guru lainnya, lakukan bersama orang tua di rumah.

Writing Project Stage #1

Saya dan sahabat guru di Jingga sedang menargetkan diri menulis dalam sebuah project penulisan.  Kami membuat grup whatsapp dan sharing untuk saling memompa semangat juga mengubah paradigma tentang menulis.

Nih, rangkuman chat yang membahagiakan itu. Ohya,  grup kami terdiri dari beberapa guru hebat di Jingga yang saya rasa sangat disayangkan jika kejadian-kejadian luar biasa sarat makna ketika mengajar itu terlewat begitu saja tanpa diikat dalam kata-kata.

Cekidot yuk:
Teman-teman, grup ini kita buat karena ada project penulisan yang akan kita selesaikan dalam 45 hari. Itu target saya. Mohon maaf deadline ini tidak bisa ditawar karena kita akan mengubah paradigma tentang menulis yang tadinya agk "horor" menjadi:
1. Menulis itu semudah bicara.
2. Menulis itu menyenangkan
3. Menulis itu menyembuhkan dan menginspirasi
4. Menulis itu amal shaleh yang manfaatnya mengalir berketerusan.
5. Menulis itu meningkatkan harga diri dan "nilai jual"
6. Menulis itu menularkan virus-virus kebajikan
7. Menulis itu bisa bikin kaya

Di atas itu pancingan saya dan inilah sahutan-sahutan dari teman-teman guru:

8. Menulis itu sarana kita menjadi pribadi yang jujur.
9. Menulis itu adalah mengikat ilmu
10. Menulis adalah cara untuk mentransfer apa yang kita miliki
11. Menulis itu muara ide yg  tak tersampaikan oleh lisan.
12. Menulis untuk keabadian.
13. Menulis adalah bukti eksistensi kita di dunia ini
14. Menulis adalah salah satu dari batubata peradaban
15. Menulis tu curhat
16. Menulis adalah kunci untuk menaklukkan dunia
17. Menulis itu kata yang tak terucap
18. Menulis itu adalah cara menyampaikan ide kita dan mewariskan ide kita
19. Menulis itu menyambung kata
20. Menulis itu ibarat roaler coaster yang bisa membuat emosi campur aduk
21. Menulis adalah menggambar kata.
22. Menulis adalah cara curhat
23. Menulis adalah ungkapan kegalauan
24. Menulis itu budaya orang berilmu
25. Menulis adalah ibadah
26. Menulis itu dakwah.
27. Menulis bisa buat kita nangis tersedu2.
28. Menulis itu meronce kata
29. Menulis animasi kata.
29. Menulis jembatan imajinasi.
30. Menulis sarana mengungkapkan rasa rindu
31. Menulis dimensi lain dari kehidupan seseorang.
32. Menulis bisa buat kita bahagia...
33. Menulis adalah mikir
34. Menulis sarana menuju surga.
35. Menulis menyenangkan
36. Menulis itu keren
37. MENyUsun kaLImat agar lbh puitIS.
#akronim maksa
38. Menulis bisa mengantar ke pelaminan #eh
39. Menulis adalah mengungkapkan apa yang tidak mampu diungkapkan oleh lisan.
40. MENU dari LISan yg tersurat.
#mulai panas otaknya
41. Menulis itu bkin ketawa Sndiri *maksa
42. Menulis itu dialog pasif
43 MENgungkapkan Unek2 tanpa LISan.
44. Menulis sarana mengungkapkan perasaan...
45. Menulis itu jelajah dunia
Tuh.... keren kan ide mereka? Coba kalau tiap 5 statement jadi 1 bab. Pasti akan lebih keren dan jadi buku deh.
Kita tunggu karya mereka ya. :-D InsyaAllah April akan ada kejutan. 

Monday, March 2, 2015

That's All About A Promise

Baru saja pulang nonton Ode to My Father. It was a very good and recomended movie for us (serius, mata saya agak bengkak karena adegannya begitu menyentuh. hehehe...lebaydotkom) Ya memang harus disensor beberapa scene karena film ini backgroundnya adalah Perang Dunia II dan ada beberapa adegan ekspresi cinta sejoli yang tentu di luar batas bagi kita yang muslim.



Overall it's nice to know that deep inside a man heart... it's still a secret room to keep a promise. Tokoh utama yang saya lupa namanya itu (:p) diam-diam begitu melankolik dan bertindak seolah di luar nalar "kedewasaan". Ia masih menyimpan janjinya di masa kecil ketika perpisahan terjadi dengan sang ayah yang berusaha menyelamatkan adiknya. Ia yang kala itu diminta memikul peran sebagai kepala keluarga berusaha sekuat mungkin menjalankan amanah. Tentu dengan sisi kekanakan yang tak bisa dihapus sekali pun melalui kejamnya masa peperangan.

Versi Bahasa Inggris
yang katanya punya makna lebih dalam
dari pada terjemahannya.
Tentu saja tidak dengan tiba-tiba juga saya jadi mengaitkan dengan buku Stones into School  yang ditulis oleh seorang bule. Novel yang juga dari kisah nyata itu berangkat dari janji seorang pendaki gunung pada sebuah komunitas miskin yang ia temui dalam perjalanannya mendaki. Ia, Greg berjanji akan datang dan mendirikan sekolah. Ya, lokasi yang sama-sama bukan hanya miskin tapi juga terancam kepunahan akibat penyakit dan perang saudara. Ya disebut saudara juga sepertinya pihak bertikai tak pantas disebut saudara karena mereka berasal dari satu rumpun dan bicara dari satu bahasa ibu. Entah apalah namanya, daerah konflik pasti menyisakan pilu yang terwariskan, perih, dan mendalam.

Kalaulah kehidupan ini bagi sebagian orang adalah watunya untuk bersenang-senang...ternyata jauh di bagian dunia yang lain ada bagian dari hidup yang tidak bisa dibungkam. Apalah lagi namanya jika bukan suara orang-orang yang berkorban atau pun terkorban. Tapi, satu hal yang pasti...perjuangan itu tidak lain dan tak juga bukan adalah satu jalan yang tak bisa dihindari untuk mencapai kemenangan. Kata lain dari kemenangan adalah kebahagiaan. Orang yang berkorban atau terkorban ini suatu saat akan berbisik pada para keturunannya yang belum juga terlahir, "Beruntunglah bukan kalian yang merasakan ini. Kalau pun kepedihan ini masih berulang dan kita masih di lingkaran yang sama maka berjuang dan bertahanlah karena suatu hari kita ini akan bertemu dan berkumpul lagi."

Sebuah janji pertemuan akan menguatkan kaki para pejuang kehidupan karena ya, hidup ini tak pernah mudah. Tak pernah benar-benar mudah.

Saya melirik lagi tab yang masih saya biarkan di browser setelah beberapa hari berselancar pada keyword yang sama. Sekali lagi saya menggantungkan cita-cita itu pada bait doa. Mungkin saatnya belum tepat untuk mengejar beasiswa dan kuliah lagi. Masih banyak prioritas hidup yang harus didahulukan. Mungkin beasiswa adalah cita-cita yang akan saya wujudkan nanti sejalan dengan ridha Allah SWT. Mungkin jika Allah SWT telah ijinkan, semua perangkat telah siap, dan semua tugas-tuugas dalam skala prioritas nyaris rampung...jalan itu akan terbuka. Saya tak ingin menjadi orang yang ingkar akan janji. Saya akan penuhi hak jiwa saya untuk belajar banyak di perkuliahan nanti. Ya, nanti...bukan sekarang. Janji itu pasti manakala Allah ijinkan. Ketika saat itu tiba, saya akan berdoa dengan sungguh-sungguh...agar janji hati ini terlaksana. Saat berdoa nanti tak ada keraguan untuk menempuhnya karena saya tahu pasti...jalan itu jalan keridhaan.

Baik Ode to My Father maupun Stones to Schools mengajarkan saya banyak hal. Alhamdulillah. Lovely hubby...thanks for the movie...love you more day by day. Semoga kita bisa menggapai mimpi untuk membahagiakan anak-anak kita dan mengembangkan komunitas tempat anak-anak kita bertumbuh kelak hingga menjadi manusia yang amanah. Teguh pada janjinya, teguh memperjuangkan mimpi-mimpinya.

Sunday, March 1, 2015

Yuk Menulis tentang Jingga

Ada banyak rasa yang hadir menyeruak ruang kalbuku kala berkecimpung  di dunia persekolahan. Masa terlama adalah di Jingga. Wajar jika rasa yang kurasai di sini begitu mendalam. Terlebih bicara soal keterlibatan, waktu yang saya gunakan untuk menjelmakan idealisme tentang pendidikan banyak saya pakai di sini.

Jalan yang dilalui kala hujan mereda.
Mungkin sudah berkali-kali saya menceritakan pada training-training guru bagaimana Jingga ini bermula. Dari mulai bertetangga hanya dengan kebun-kebun pisang, banjir sebetis kala musim penghujan datang, penolakan komunitas dan masyarakat sekitar dengan konsep yang kami selenggarakan, hingga kendala perijinan. Cerita yang kubagi bukan hal-hal indah tapi justru langkah perjuangan yang akan berulang. Mungkin nanti secara fisik Jingga akan terlihat lebih baik (kadar baik bagi setiap orang berbeda-beda inilah yang kita sebut dengan subjektif), tapi sunnatullah akan terjadi kala misi masih tetap sama. Ujiannya pasti akan mirip-mirip.

Apakah tak ada hal indah yang bisa diperoleh di Jingga? Sangat banyak! Utamanya ketika bercengkrama dengan anak-anak. Saya akan minta bantuan para guru hebat untuk mengkompilasi cerita atau kisah yang mencerahkan itu. Rekaman kisah yang bukan dongeng ini sebenarnya merupakan rekaman jejak sejarah dalam diri anak.

Mungkin ia akan lupa bagaimana rekaman itu terjadi, namun insight penuh makna yang dihadirkan dari tulisan itu kelak akan menjadi tapak bagi pembentukan karakternya yang juga akan berekses pada pencuptaan takdirnya. Intinya inshaAllah happy ending.

Anak Spesial kami mengajarkan banyak hal, menorehkan banyak kisah,
dan membentuk kisah menjadi semangat penggugah.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...