Lahan yang terbatas tidak menjadikan Sekolah Alam Jingga "mengeluh". Menggunakan nenerapa ide, Sekolah Alam ini pun menjadi hijau. Beberapa sudut di sulap menjadi tempat tumbuhnya tanaman baik sayur, apotik hidup, maupun tanaman hias.
Semangat Go Green tetap bisa diterapkan di sini. Menggunakan karpet bekas sebagai media vertical garden, gelas pelastik bekas untuk hydroponic, dan talang yang tak terpakai lagi untuk sawi dan ketimun merupakan bentuk kreatifitas penggunaan barang bekas untuk bertanam.
Alhamdulillah, tidak ada ruang yang terbuang percuma. Semoga pengembangan model bertanam ini membuat siswa di Jingga semakin kreatif.
![]() |
Pot Gantung dipasang hingga di depan pintu toilet. |
![]() |
Menanam Timun Suri di polibag depan pagar pembatas. |
![]() |
Membuat rak untuk persemaian. |
![]() |
Apotek Hidup yang dibudidayakan di bawah plang sekolah. |
![]() |
Masih ada tempat untuk pot-pot duduk di atas pagar bambu. |
![]() |
Talang bekas untuk menanam sawi. |
![]() |
Hidroponik bayam dan sawi ditempatkan di rak buku bekas. |
![]() |
Space samping tangga bisa untuk menanam ketimun. |
![]() |
Vertical Garden yang cantik di tempat wudhu. |
![]() |
Eh...ada kodok yang numpang bobo di kantung vertical garden. Zero Waste, ya dok. |
No comments:
Post a Comment