Berikut ini sedikit akan saya share hasil pengamatan kami (saya dan Ana) di Bangkok dan Hatyai.
Sim Card Gratis |
Kami sampai cukup malam, 8.30 kira-kira. Nah, catatan pentingnya adalah
(a) jangan sampai terlupa mengisi arrival card dengan lengkap. Termasuk alamat menginap.
(b) ada free simcard buat turis, di lorong sebelah kanan sebelum pemeriksaan imigrasi. Bila pulsa habis bisa top up di 7eleven terdekat.
(c) foodcourt di dekat parkir mobil sebelah kanan pintu keluar, terdapat counter halalan food.
(d) muslim prayer room terletak di lantai 2.
(e) gunakan hanya taxi resmi bandara yg terletak di gate 8. Kita harus antri di sini dan menambahkan 50 baht untuk surcharge. Taxi ini sesuai argo dan kebanyakan tak bisa English. Jadi siapkan alamat dalam 2 versi. English dan Thai
Tips Berkomunikasi dengan Penduduk Lokal
Perbanyaklah tersenyum dan tetap berterimakasih jika kawan bicara menolak untuk menjawab. Senyum adalah international language.
Mungkin mereka tak pandai English. Jika pun paham, mari gunakan English logat Thailand agar komunikasi lancar jaya.
Kami menemui beberapa penduduk lokal yang sangat berusaha untuk membantu menjelaskan rute. Ada yang mencarikan seseorang di sekitar mereka untuk menjawab dan ada yg menelepon seseorang yang bisa bahasa Inggris. Mereka sangat baik.
Makanan Halal
Memang agak susah kami menemukan makanan halal. Di pinggir-pinggir jalan daging babi, kodok, dan beberapa jenis serangga dijajakan di pinggir jalan. Akan tetapi, pemerintah sangat support terhadap Halal Certificate.
Kami mendapatkan informasi langsung dari wakil direktur Halal Science Centre - Universitas Chulalongkorn, Dr. Manat. Beliau seorang muslim yang humble. Mau dengan sabar mempresentasikan pada kami berdua bahwa proses pemberian sertifikat halal tidak dapat diberikan begitu saja. Dimula dari owner perusahaan, ia harus memiliki niat dari dirinya sendiri untuk melabeli produknya dengan Halal Diamond. Setelah itu, rangkaian supervisi akan dilakukan dari pemilihan produk, proses, produksi, logistik hingga produk sampai di tangan konsumen.
Komunikasi lain yang sangat membuahkan hasil dan berkah adalah dengan saudara sebangsa. Muslim adalah kebangsaan kita.
Networking
Menemukan Saudara Seiman |
It feel like home. Menemukan mereka yang peduli dan tulus di tengah negara yang sama sekali asing bagi kami.
Transportasi
Bus dan van beroperasi sejak pukul 4 pagi sampai 11 malam. Hampir di setiap halte bs kita temukan peta beserta trayek bus.
MRT dan BTS terintegrasi. Memang lebih mahal tapi setidaknya tak berkutat dengan kemacetan. Ya, di sini macet juga, tapi tertib dan karena busnya tak mengeluarkan asap hitam maka kita akan tetap nyaman. Ada bus ber AC dan berkipas angin. Kernet kebanyakan perempuan di atas 40thn dan menggunakan tempat menyimpan uang yg unik.
Pejalan kaki sangat terfasilitasi dengn trotoar yg lebar. Kira-kira 2 sampai 3 meter lebarnya. Ada beberapa spot yang mengakomodir tempat mangkal ojek. Ada juga sepeda-sepeda sewaan yang terkunci dan bisa dipakai dengan memasukan koin.
Tuk tuk juga transportasi legal namun terbatas di area tertentu.
Kita bisa juga memaki jalur transportasi lain, yaitu boat. Lebih murah dan tak macet.
Tuk Tuk |
Van yang membawa kami ke Penang. |
Sepengamatan kami, walau sungai tak jernih, kami bisa melihat ikan-ikan patin di dermaga Notanburri. Ikan-ikan itu sengaja dibiarkan dan tak boleh dipancing. Ikan-ikan ini dipelihara oleh para aktivis di kuil-kuil sepanjang sungai Chao Phraya.
Patin sebesar betis orang dewasa di Sungai Chao Phraya |
Ohya, kami menginap di apartemen Pee Kung seperti yang sudah disampaikan. Pintu balkon kami buka sedikit karena udara panas seperti di Indonesia. Alhamdulillah tetap nyaman karena tak ada nyamuk yang menggigit.
Di depan penginapan ketika di Hatyai, saya menemukan sekelompok burung gereja di depan mobil yang diparkir. Ternyata mereka sedang mematuki beras yang sengaja ditebar oleh pemilik toko samping penginapan. Hal seperti ini kami temui beberapa kali. Rupanya sudah menjadi hal yang lumrah warga kota hidup berdampingan dengan kelompok burung-burung kecil ini. Sungguh menghangatkan hati.
Burung-burung kecil yang menghangatkan hati. |
Entah apa nama yang tepat. Tapi kami banyak menemui perempuan berbaju sangat minim sekali. Beberapa lainnya berdandan seperti lelaki dan menggunakan anting sebelah. Setahu saya ini identitas homosex. Bisa dilihat ada beberapa poster di Central World Mall yang bernada dukungan terhadap LGBT.
Kampanye LGBT di Mall |
Pendidikan
Penghormatan murid terhadap gurunya juga bagus. Guru sangat menyayangi dan perhatian dengan muridnya. Semua pelajar dan mahasiswa mengunakan seragam putih hitam. Identitas pada bross atau jaket almamater.
Buku
Sayang...kami tak beli buku apa pun karena jujur saja perjalanan kali ini sangaaaattt minim budget. Tapi kami coba pelajari buku secara garis besar. Ada 2 hal yang ingin kami share. Soal kebebasan berkreasi dan berbicara (yang agak kekablasan soal hubungan lawan jenis). Ada buku yang dikembangkan dengan sistem mind map yang dapat membantu kemandirian anak. Kami senang melihatnya karena bisa jadi inspirasi. Lalu kami sempatkan poto bagian dalamnya. Selain membantu penguasaan lifeskill dan kemandirian, buku ini ditujukan untuk penguasaan kosakata English.
Mungkin teman-teman pembaca dapat mengembangkan ide buku tersebut dengan materi-materi sekolahalam.
Ada buku lain yang keren. Buku ini hanya berisi gambar peristiwa yang saling menyambung. Gambarnya juga menampilkan ekspresi, sepertinya buku ini memang ditujukan untuk meningkatkan imajinasi dan kreatifitas dalam bercerita.
Buku dengan mind map |
Buku tanpa paparan tulisan |
Gambarnya ekspresif |
Pelayanan publik. Selain trotoar yg lebar, di beberapa spot kami temukan alat olahraga. Sepeda statis dll. Taman kota, free shuttle bus, dan free boat.
Ohya...di sini pkl 9 malam jalan sudah sepi. Toko-toko sudah tutup. Kecuali sevel (7eleven). Rush hour start from 7-8 pagi dan 4-8 malam. Sepertinya serentak seperti itu. Entah ada regulasi khusus atau tidak.
Kecintaan pada Pemimpin
Warga Thailand sangat sayang pada rajanya. Poto raja dan putriya bs ditemui di mana saja. Dari bus, taxi, jalan raya, toko-toko, dan rumah-rumah. Terutama King Rama V. Beliau melakukan penyamaan strata antara yg tak berpunya dengan yang kaya. Hari ini peringatan untuk King Rama tersebut. Jadilah 23 Oktober sebagai hari libur nasional.
Cinta pemimpin. |
Kami melapor di Kedutaan RI di Ratchadewi. Maklum, ini kali pertama ke Thailand dan memang ada beberapa hal yg ingin kami tanya soal regulasi.
Mereka sangat membantu. Sebelumnya memang sdh kontak dgn atase pendidikan di sana, juga dengan kawan-kawan PPI Bangkok. Satu di antaranya sempat bertemu di Mall MBK.
Lapor Diri di KBRI Bangkok |
Beberapa komunitas dalam satu wilayah membuat peta pariwisata dengan informasi dalam bentuk brosur yg dilengkapi dengan sejarah tempat-tempat tersebut, keutamaannya, mata uang thailand, kata-kata praktis untuk pembuka pembicaraan, peta, dan jenis transportasi yang bisa digunakan bahkan sampai call centre armada-armada umum.
Ada tourisme information centre di BTS Saphan Taksin di sana kita bisa dapat banyak flyer dan buku panduan wisata. Ambil sebanyak-banyaknya flyer untuk dipelajari. Di bts itu juga kita bisa menuju pelabuhan free boat ke Asiatique.
Muslim juga terhitung sebagai komunitas yang cukup diperhitungkan. Walau minoritas, kita tetap kuat. Setiap muslim di Thailand harus terdaftar di masjid terdekat. Organisasi muslim di Thailand berusaha mendata dan melindungi hak muslim di negara Gajah Putih ini. Alhamdulillah.
Ketika di Hatyai, utamanya Pasar Apung, kami sangat mudah menemukan makanan halal. Beberapa di antaranya menggunakan bahasa melayu. ya, Hatyai lebih ramah soal makanan ketimbang Bangkok :D
Penjual Makanan di Pasar Apung - Hatyai |
Hunting sarapan pkl 08.00 pagi ternyata masih pagi sekali untuk warga Hatyai. Restoran muslim masih pada tutup. |
Klong Hae - Floating Market, Hatyai |
Tom Yam Gung di Kampung Jawa - Bangkok |
Rice Soup - Mirip Bubur, Hatyai |
Sudah membaca semuanya, Tulisan mu sangat detail
ReplyDeleteTerima kasih Bang Daud
Delete