Tangguh. Kita harus mampu tangguh untuk survive. Bertahan adalah keterampilan yang harus dipelajari dan dimiliki dalam tiap tahapan perjalanan dalam Edutrip. Kita harus mengalahkan rasa takut, berusaha kuat untuk memegang prinsip, dan bersikap bijak dalam menyelesaikan masalah yang mungkin muncul selama perjalanan. Hanya mencari yang Halal Makan apa adanya yang penting halal :D
Roti dari Thailand dan daging bawaan dari Tanah Air. Bersatu dalam satu suapan di Bangkok :D |
Mie Instant...bagaimanapun Ind**** tetap tak terganti :p |
Beras yang ternyata wangi melati. Serasa makan kembang? |
Sarden kecil. 2 Kaleng buat 3 kali makan dua orang. Not bad |
Selebihnya, kami beli beras di mall terdekat juga ikan sarden kalengan. Ditemani sambal terasi bekal dalam negri dan suplemen alami HPAI jadilah hari-hari kami tetap berenergi. Alhamdulillah...
Hari-hari terus bergulir. Model pertahanan diri ini tetap kami lakukan demi menjaga agar Allah selalu ridha. Sungguh, melihat dan mencium bau masakan yang tak biasa (dan tak halal) cukup menjadikan perjalanan ini lebih berat dari seharusnya :p Perut seperti diaduk. Saya sempat menahan muntah beberapa kali sampai air mata bercucuran (terlebaykan tapi jujur. hahahha...)
Mandiri. Tak ada yang melayani malahan harus melayani. Sebelum mampu melayani orang lain, semua individu dalam edutrip harus mampu memanage keperluan pribadinya dengan baik tanpa melukai hak saudaranya.
Tanpa kemandirian, perjalanan tak akan efektif. |
Keterampilan ini memang perlu dipelajari. Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang paling egosentris. Potensi ini bisa jadi positif atau berkembang negatif sesuai dengan bentuk respon dan stmulasinya. Sebagai contoh, anak-anak mengikuti perjalanan dengan jadwal yang telah ditetapkan. Guna menjalankan kegiatan sesuai dengan target maka mereka berusaha mengatur dirinya dengan baik sebagai bentuk kemandirian. Pada sesi Edutrip Malaysia
Empati. Sesi-sesi perenungan dan pengambilan hikmah perjalanan diarahkan pada pembentukan karakter yang mampu merasakan apa yang orang lain rasakan.
Tetap terjaga untuk memberikan kursi pada OKU (Orang Kurang Upaya) |
Masih di Bus Go KL, Bus gratis di KL. |
Itsar. Tingkat tertinggi dari ukhuwah akan teruji, terlatih, dan terasah dalam sesi perjalanan. Egoisme akan terdeteksi dan luntur secara alami karena kelekatan hubungan akan terjalin dengan sendirinya. Perlahan namun pasti, mereka mulai mendahulukan kepentingan sahabat seperjalanan. Rupanya itsar ini berkaitan dengan kecakapan individu sebelumnya, yaitu empati.
Mendapat tugas masak dan membiarkan kelompok lain makan terlebih dahulu. |
Cekatan dan sigap. Kondisi di perjalanan jauh dari nyaman. Sekali pun fasilitas yang digunakan terasa lebih baik, namun kita dituntut untuk mawas diri dan selalu ingat jadwal yang telah disusun juga target yang telah dicanangkan bersama.
Lokasi penyebrangan di Bukit Bintang, Kuala Lumpur. |
Teliti dan cermat. Teliti dalam memperhitungkan dan cermat membaca peluang untuk memperkirakan budget perjalanan. Perkiraan biaya perjalanan dan biaya hidup harus diperhitungkan dengan cermat.
Menghitung baht demi baht untuk bertahan hidup. Ahaaay :p |
Memerhitungkan bahan makanan yang halal dan lebih murah dengan kualitas yang hampir sama. |
Bijaksana. Ada hal baik dan tentu ada hal buruk yang ditemukan selama perjalanan. Kita akan mampu memetik kebaikan dan menjadikannya sebagai bagian dari pembelajaran dan upaya mengenal lebih dekat tujuan penciptaan kita di dunia.
Menentukan arah dan tetap dalam barisan. |
Berani. Keberanian akan dengan sendirinya muncul dalam diri tiap peserta. Keberanian itu mendominasi diri sebagai mode pertahanan setiap makhluk di tempat yang asing. Mereka akan mampu mempertahankan diri dengan baik, mereka akan memompa keberanian bertanya, bicara, dan memberi saran karena perjalanan ini kita lakukan bersama. Sekali pun tersesat, peserta harus berani mengambil resiko mengubah jalur perjalanan dan mengendalikan diri.
Self Driving. Kemampuan men-drive diri untuk menemukan pintu keluar dari kesulitan yang dihadapi. Inilah yang disebut sebagai kemampuan metakognisi. Ketika kita nyasar di wilayah baru yang asing, dan sendirian, kira-kira apa yang bisa kita lakukan? Secara alami, pembelajaran yang dicontohkan oleh Rhenald kasali ini terbukti muncul dalam program yang dilakukan selama Edutrip.
Syukur. Peserta Edutrip menjadi pribadi yang akan sangat bersyukur dengan apa yang dimiliki dan menghargai rejeki yang diterima. Syukur ini muncul juga dari pembiasaan mencari sisi positif dari setiap pengalaman yang langsung mereka rasakan.
wow infonya keren kak.. ooo iya kak kalau ingin tahu cara membuat web yukk disini saja. terimakasih..
ReplyDeleteoke. sama-sama
Delete