Lupakanlah keberhasilan dalam mencapai tujuan bersama
ketika kita tak memiliki tim yang solid. Lupakan segala teori tentang peradaban
dan nilai yang tinggi ketika harus bergerak cepat membuat skala prioritas dalam
waktu yang sangat terbatas. Saat semua sudah di depan mata, hanya loyalitas dan
keyakinan yang tinggi pada Sang Pencipta saja yang menjejak dalam diam.
Malam itu sepasang mata tak kunjung terpejam. Malam semakin
tinggi malam itu. Sudah dipanjatkannya doa. Sudah selesai pula rakaat-rakaat
panjang. Satu yang belum terjawab: mengapa semua mimpi tak kunjung jadi nyata.
Padahal malam-malam panjang dilaluinya dengan doa dan air mata.
Lantas, teringat ia akan sebuah ayat di lembaran awal
skripsinya yang di hardcover:
وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan
Lalu mematut-matutlah dia. Diambilnya komputer lipat. Dibukanya
dan dihubungkan ke internet. Layanan facebook pun menyapa. Ternyata...usahanya
hanya sebatas “memasang status”. Sebegitu panas membara statusnya. Sebegitu
padat jalannya menemui Tuhan dalam kegiatan peribadatan. Ia tak lagi hiraukan
jika komen negatif tentang pendekatannya dikatakan pamer. Tak peduli dia, jika
di antara pengomen silang pendapat tentang status pendekatannya pada Tuhan.
Apakah ada yang berubah sejak ia terbiasa membangun
pemikiran dan ide-ide brilian itu dalam
status facebook? Sama sekali tak memunculkan perubahan yang signifikan. Pantas saja Tuhan dan Rasul-Nya serta orang
beriman tidak “membantunya” menunjukkan hasil kerja kerasnya selama ini. Kerja
keras? Dirinya pun membela diri, “Ya, seorang yang jenius bekerja dari leher ke
atas”. Namun, batinnya mengingatkan bahwa, orang jenius tak akan bisa mengubah
keadaan ketika ia sibuk memasang argumentasi. Ketika otot-ototnya tidak
bekerja.Ketika syarafnya tak menemukan pemantik yang menyulut ide hebat, solusi
produktif, gerakan, dan tenaga super dalam dirinya mengajak untuk selalu
bergerak.
keep working; keep striving;keep believing. Thing may look the same, but you are getting closer and closer to your dreams as long as you keep on going |
Bergerak karena sejatinya gerakan itu akan mengalirkan
darah. Sedangkan aliran darah adalah
kehidupan. Berhenti mengalir sama saja artinya berhenti hidup. Bergerak bersama
komponen kehidupan lainnya. Merapat sejadi-jadinya. Bukan hanya pingir-pingir
telapak kaki, namun hati menempel pada hati yang lain. Hingga terkadang cukup
hanya dengan air wajah, seluruh kalimat bisa tumpah tanpa satu pun terucap kata
bertuah.
Ya. Kembali ia mematut-matut dirinya. Ia berpikir. Sejauh mana
ia berlari? Sekuat apa ia mengangkat? Seyakin apa ia memperjuangkan? Sebanyak
apa ia memberi?Sebatas mana mimpi itu dikembangkan?Secantik apa romantisme yang
dibangun di ruang imaji manakala segala upaya telah dikerahkan... manakala
Tuhan memberikan hasil dari kerja kerasnya selama ini. Juga selaksakah jejaring
yang kita pautkan untuk menangkap kesempatan? Seiringkah jalan yang ditempuh? Senadakah
doa yang dipanjatkan?
Baiklah. Tim itu sekarang sudah siap merasuk dalam nyawa
pertempuran. Ia memahami betul jalan
yang akan dilewatinya. Blue print hapal dan tuntas ditelaah. Saat itu...tak ada
pilihan. Tak ada strategi yang minim resiko. Maju. Bakar kapalnya!
Kala itu
pasir berbisik padaku,
“Jangan nistakan
langkah yang telah engkau mulai
Berjalanlah
dengan apa yang melekat padamu
Jika zaman
memeretelimu sampai nyaris tak melekat apa pun pada tubuhmu...
Jangan hilangkan
keyakinan,
Bahwa Tuhan
akan menuntunmu ke jalan pulang
Ke sebuah
jawaban atas doa-doa
Ke sebuah
takdir yang kau rintis lewat tapak-tapak kaki...
Bertahun silam
Kala pasir
lain di kakimu mengingatkan,
Untuk juga terus bergerak
Jangan berhenti...
kecuali
mati.
Dan orang-orang
baik yang disayangi Tuhan akan selalu menemani
Walau dalam
doa yang kau sebut kala tertidur pulas.(vb@190413)
No comments:
Post a Comment