Menanti saat berbuka di sebuah restoran dengan menu favorit Ananda menjadi motivasi berpuasa. |
1. yakinkan diri kita bahwa mengajarkan anak shaum sejak dini akan memudahkan mereka menjalankan puasa dengan baik ketika kewajiban itu datang.
2. kumpulkan beberapa strategi menarik untuk menjadikan mereka termotivasi untuk berpuasa. tawarkan beberapa reward untuk capaian-capaian tertentu. berbuka di luar bisa jadi solusi menarik.
3. berikan apersepsi yang indah tentang berpuasa. ceritakan pada anak bahwa Allah akan membukakan pintu khusus bagi siapa saja yang shaum yang bernama Ar Rayyan. ini saat yang tepat untuk menceritakan aktifitas puasa yang dijalankan SELURUH MUSLIM DI DUNIA.
seru juga jika kita donlot-kan beberapa film dokumenter anak-anak di luar negeri yang shaum ;) *kalau sudah dapat, bagi-bagi ke saya ya*
4. jika ada reaksi tertentu seperti panas tubuh meningkat atau buang-buang air bukan berarti dikarenakan puasa, namun karena ananda tidak mendapatkan asupan yang seimbang ketika sahur dan terlalu banyak beraktifitas siang hari.
5. tidak mengapa ananda belum mencapai magrib untuk berbuka, tapi kita harus konsisten terhadap syarat yang disepakati dan anak-anak pun diingatkan dengan kasih sayang kita.
6. tahanlah emosi anda ketika ananda marah atau bertingkah berlebihan. wajar saja. kita yang dewasa ini sekali wakttu pun akan uring-uringan ketika lapar, haus, dan letih. hadapi dengan senyum sambil katakan, "ayah dan bunda juga sama. lapar dan haus. tapi, ada cara nih agar berkurang kelethanmu... bagaimana kalau kita tidur siang?"
bisa juga kita tawarkan untuk mandi siang hari atau menonton film yang mereka sukai. ajak ananda mengapresiasi kegiatan yang dilakukan bersama ini. "nah, kan...berkurang ya lapar dan hausnya. alhamdulillah... anak ayah bunda lebih kuat. yakin deh, hari ini bisa sampai magrib. jadi...siapa pemenangnya?"
7. puasa setengah hari? saya sarankan kita tidak menggunakan istilah puasa setengah hari, jelaskan pada anak bahwa puasa itu dimulai sejak subuh hingga maghrib. artinya, jika anak berbuka lebih awal adalah Belajar Berpuasa. "menyamarkan" bentuk shaum sesungguhnya akan berakibat tidak baik. menjelaskan puasa setengah hari belumlah terhitung berpuasa menhindarkan ananda dari manipulasi kemampuan. seperti yang kita ketahui, "manipulasi" menjadi kegiatan yang "dinikmati" oleh sebagian anak. cara tersebut membantu orang tua mentolerir kesalahan dan menurunkan standar juga menghilangkan fokus untuk konsisten.
manfaat selanjutnya, penegasan bahwa berpuasa setengah hari belum termasuk berpuasa akan memacu anak untuk berusaha memundurkan jam berbuka. jika semula batal pada pukul 10, esok pukul 14, dan hari selanjutnya tepat saat maghrib. proses ini menjadi kegiatan yang membahagiakan buat mereka karena motivasi akan tumbuh dengan sendirinya danmembantu mereka membentuk kepribadian sebagai hamba yang siap memenuhi peraturan Ilahiah juga siap berfastabiqul khairat.
insyaallah dengan tujuh cara sederhana ini, kita mampu menghadirkanrasa suka cita menanti Ramadhan dan menghindarkan anak dari "trauma" terhadap ibadah ini. semoga langkah sederhana kita meringankan jalan menuju ridha Allah. wallahu a'lam bi shawwab.
No comments:
Post a Comment