Lila dan Lili |
Aku akan pegang erat tanganmu dan menatap dalam
hingga ke jantungmu,
Sungguh kuingin tahu
apakah keberadaanku tak begitu menyenangkan
hingga kau putuskan untuk meninggalkanku?
Sungguh Nak,
aku tak ingin kau pergi jauh
di luar pandangan dan pengawasanku
melewatkan masa persiapan akil baligh dengan dunia yang tak tahu
harus bagaimana mereka memerlakukanmu
apakah mereka selalu sedia mendengarmu
apakah mereka siap menangkapmu ketika masa itu datang
dan kau seolah ingin terjun bebas
apakah mereka akan terbang di sisimu,
ketika terasa sayapmu gatal minta dibukakan jahitannya?
Sungguh, nak
masih kewajibanku untuk mendidikmu ilmu agama
kalau pun aku tak mampu,
aku akan mendampingimu menjalani pemahaman keilmuan itu hari demi harinya
karena aku tak akan tahu...
apa yang aku jawab jika Tuhan kita bertanya,
apakah yang sudah kulakukan untuk membangun kepribadianmu sebagai muslim?
karena aku tak bisa dan tak pandai berdusta di hadapan-Nya
aku akan malu ketika masa-masa itu memaparkan pada-Nya,
bahwa engkau diasuh di luar pengawasanku
Masa persiapan akil balighmu ada di tanganku dan ayahmu
Biarkan kami belajar menjadi orang tua yang baik
dan kau belajar menjadi anak shaleh dan shalehah ya Nak...
Kelak ketika kau sudah bisa menemukan "jati diri" mu
Saat kau sudah lebih bijaksana,
kau bisa membedakan baik dan buruk,
kau lantang menyatakan prinsip yang kau pegang,
kau tahu dari arah mana penghidupan itu akan kau gali,
dan kau tetap ingin bersekolah di pesantren...
pergilah
namun mataku masih di punggungmu
dan genggamku di tanganmu
suaraku di langit-langit ingatanmu
dan tak akan pernah kukatakan selamat tinggal,
aku tetap mereka yang dikaruniakan tanggung jawab
sebagai orang tua
ya, aku dan ayahmu....
orang tua mu
No comments:
Post a Comment