Sunday, September 27, 2015

Konsep Sehat dan Sakit dalam Islam

Sehat dan sakit keduanya adalah berkah bagi setiap muslim. Di saat bersamaan, sehat dan sakit pun menjadi ujian bagi kita.

Disebut berkah karena manakala tubuh sehat, segala aktifitas termasuk ibadah dapat dijalankan dengan optimal. Sedangkan, berkah ketika sakit, adalah manakala sakit itu menjadi jalan bagi penghapusan dosa.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana gugurnya dedaunan sebuah pohon”. (Hadis Riwayat al-Bukhari dari Abdullah bin Mas’ud)

Disebut ujian, maka kondisi sehat akan memperlihatkan apakah kita benar-benar menggunakan masa yang disediakan Allah SWT untuk dibingkai dalam rangkaian ibadah shahihah? Apakah ketika sakit kita bisa mengembalikan kondisi tersebut pada keadaan iman yang baik, dengan mengesakan dan meminta pertolongan hanya pada Allah; dengan memilih pengobatan yang halal dan thayib; dengan berusaha sebaik mungkin untuk kembali sehat? Jika ya, maka luluslah kita dalam ujian keimanan.
Tengoklah bagai mana manusia  mulia sekelas Nabi Ayub pun ditimpa ujian yang sama. Mari kita renungkan bersama:

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhan-nya, “(Ya Tuhan-ku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” Maka Kami Kabulkan (doa)nya, lalu Kami Lenyapkan penyakit yang ada pada-nya dan Kami Kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami Lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.” (QS Al-Anbiya’, 83-84)

Berbahagialah kita umat muslim karena dalam setiap keadaan, kita menjadi  manusia yang selalu dalam keadaan baik. Rasulullah bersabda,
 “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu).

Tugas kita kepada keluarga adalah menjaga konsepsi langit ini. Menjaga agar tetap istiqamah dan sabar di kala sehat mau pun sakit. Menjaga agar asupan makanan selalu halal dan thayib. Menjaga agar obatan yang kita berikan di kala sakit, adalah obat terbaik. Obat yang menjadi makanan ketika sehat dan menjadi penyembuh ketika sakit. Obat yang tidak meninggalkan bekas dan penyakit turunan.

Ya, Ayah dan Bunda...seperti itulah Rasulullah saw mengajarkan kita bersikap dalam menjaga kesehatan dan merawat yang sakit. Rasul selalu memberikan apa-apa yang Allah ciptakan dari bumi ini sebagai makanan, minuman, juga penawar kesakitan melalui proses yang alami.

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(Qs.Al An’am : 99)

Rasulullah juga mengajarkan teknik pengobatan bekam (hijamah) yang juga bernilai ibadah manakala kita terapkan. Sehat dan berkah berjalan bersamaan.

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Jika ada suatu kesembuhan pada obat-obat kalian maka hal itu ada pada sayatan alat bekam." Beliau bersabda: "Atau tegukkan madu." (Kitab Kasyful Astaar 'an Zawaa-idil Bazar,karya al-Haitsami, III/388)

Oleh karena itu, langkah bijak bagi kita saat ini dengan menambah pengetahuan tentang pengobatan nabawi juga menyediakan makanan-makanan tersebut sebagai nutrisi harian. Sediakan dalam keadaan higienis dan siap dikonsumsi. Ingatkan pula, bahwa setiap penyakit diturunkan dengan obatnya.

Semoga Allah menjaga kesehatan kita dan mengangkat penyakit kita. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...