Hari ini saya ingin membagikan cerita mengenai menggambar mimpi. Dulu, sebelum tahun 2000-an, ketika masih menggunakan seragam putih abu, saya mulai mengenal organisasi. Secara umum, para instruktur meminta kita sebagai peserta untuk menggambarkan mimpi. Ada yang menggunakan tulisan, gambar, atau pun celoteh lisan. Menggambar mimpi dari tahapan sederhana sampai bisa dibagi menjadi tahapan paling mudah dijalani sampai tujuan terbesar dalam waktu tempuh lebih lama. Menggambar mimpi menjadi begitu biasa saya dengar dan biasa menjadi strategi paling manjur dalam merencanakan program-program dalam hidup saya. Hingga saat ini saya masih membersamai Jingga Lifeschool yang telah bertransformasi menjadi SAGA Lifeschool pun, menggambar mimpi masih menjadi kebiasaan saya.
Bersyukur pada akhirnya saya mengenal beberapa perangkat di
internet untuk memudahkan saya memvisualisasi mimpi setelah ide besar tertuang
dalam banyak jaring laba-laba, tabel timeline, dan diskusi seru di antara para
pejuang di SAGA Lifeschool. Perangkat atau aplikasi tersebut dapat dipergunakan
secara gratis dan mudah menggunakannya. Di ponsel saya menggunakan Roomplanner
dan di web saya memilih homeplanner.com/floorplan. Insyaallah pada tulisan
selanjutnya saya akan menjelaskan cara menggunakan keduanya.
Mimpi tim SAGA Lifeschool yang saya gambarkan
sedikit-sedikit mulai berbentuk. Mengenai kendala proses memiliki tanah
tersebut tentu tak terhitung dan belum selesai. Namun, semoga ketika tulisan ini
dibaca lagi, lahan tersebut sudah selesai tahap pemindahan kepemilikannya.
Tinggal maksimalisasi pemanfaatannya. Aamiin.
Sebagai informasi, perangkat yang saya gunakan untuk menggambar kali ini adalah homeplanner.com. Lokasi bangunan di Saga Creative Park yang posisinya di jalan raya perjuangan, beberapa ratus meter setelah SMP Al Manar dan tepat di depan lapangan. 70% lahan dipergunakan untuk ladang sayuran dan bangunan hanyalah aula dan pos jaga.
Anyway, silakan mampir ya teman-teman. Semoga
ada hasil panen yang bisa dibawa pulang ketika ke sana. Temui saja Pak Dani,
beliau person in charge di ladang. Yang bertugas mengurusi ladang. Tangan
telatennya berhasil menumbuhkan berbagai sayuran di sana. Beliau akan sangat
senang menerima tamu dari yang sekadar ngobrol, numpang selfi, sampai yang mau
ikutan panen; dari yang sendiri, sampai yang bawa tetangga.
No comments:
Post a Comment