Friday, November 27, 2020

Ruang Bahagia

Untuk nafas yang masih tersisa, mari kita sisakan sebuah ruang untuk berbahagia. Sesulit apa pun kondisi yang kita alami, jangan beri makan keputusasaan dan amarah. Keputusasaan menjadikan kita manusia tapi zombie, dan amarah menjadikan kita zombie tapi manusia. Manusiawi keduanya ada pada manusia, baik putus asa maupun amarah. Namun, sebagai insan beriman, kita harus ingat apa yang Allah kehendaki dari kita dalam setiap situasi bahkan pada keadaan yang paling berat sekalipun. Yakinlah bahwa pertolongan Allah itu dekat. Itulah ruang bahagia kita. Perbesar pendar pertolongan Allah, maka kepekatan masalah akan terurai berganti dengan terang. Bagi saya saat ini, SAGALifeschool adalah satu dari sekian banyak ruang bahagia.

Ketika muncul pertanyaan seorang hamba, “Dimanakah pertolongan Allah?” Kalimat tanya tersebut tercetus bukan karena putus asa. Namun, keletihan yang begitu meraja hingga logika memprediksi buntunya jalan keluar. Itulah sebab pertanyaan tersebut mengalir dari bibir seorang muslim. Ketika pertanyaan itu hadir, sebenarnya jalan keluar sudah sangat dekat. Jalan yang tidak layak disandingkan dengan perjuangan yang kita usahakan. Jalan yang lebih lapang dari yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Jalan yang dibuka ketika perjuangan sudah sampai titik nadir. Seperti halnya Jingga Lifeschool, Saga Lifeschool pun mengalami keadaan ini.

Terlepas dari detail mengenai segala sesuatunya, SAGALifeschool mengingatkan bahwa meyakini pertolongan Allah adalah ruang bahagia yang hakiki. Membuat kebahagiaan kecil di mana-mana dan menyebarkannya adalah ruang kebahagiaan lain. Menciptakan suasanan saling membahagiakan menjadi obat bagi pusaran kesedihan yang tak seharusnya merenggut sari wajah kesyukuran seorang hamba. Masih banyak hal-hal luar biasa yang harus disyukuri. Nyalakan ruang bahagia kita dan rasakan kehangatannya.

Tidak usah menunggu titik balik dan membayangkan “Bagaimana jika”, karena tentu saja kita tidak akan mendapatkan bahagia sejati dari itu semua. Pengandaian menuntun kita pada tuntutan yang tak bertuan. Sebuah kondisi yang malahan membuat carut marut masa depan. Insyaallah dengan mencukupkan diri dengan segala kehendak Allah dan mengiktiarkan yang terbaik yang kita punya, kepekatan masalah menjadi tak masalah lagi. Biidznillah.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...