Wednesday, January 7, 2015

Lihat Kebunku (Regrow, Recycle, Grafting)


1 Januari saya mulai menyemai lagi. Seperti biasa, saya menggunakan barang bekas sebagai pengganti polybag maupun pot. Saya hanya modal benih dan media tanam. benih saya dapat sebagian besar dari kawan yang bekerja di Luar Negeri atau yang ikut suaminya kerja di sana. Kiriman datang dari Brasil, Jepang, Hongkong, dan Australia. Ada juga yang dikirim kawan dari Samarinda.

Harapan saya, ketika tanaman ini panen, saya bisa membenih lagi dan benih tersebut bisa dipakai untuk bertanam lagi. Bayangkan, berapa kali lipat keberkahan teman-teman yang mengirimi saya dan Sekolah Alam Jingga benih-benih dari tempat mereka yang jauh itu.

Benihnya import, Alhamdulillah

Sebagian tanaman yang sudah mulai sprout
Sebenarnya bertanam itu sangat mudah asalkan kita ada keinginan. Cukup memiliki waktu sedikit saja untuk menyiram pagi dan sore juga memindahkan tanaman ke media yang lebih besar ketika tanaman sudah semakin besar, maka kita akan menemukan kenikmatan dalam proses ini.

Ohya saya juga akan memperlihatkan tanaman regrow atau menumbuhkan lagi. Nah, saya menyemai tomat dari buah yang mulai busuk. Semaian itu mulai kelihatan bentuknya di halaman sekolah. Di sekolah ada juga mangga, cabai, terong dan dan pepaya yang konon kabarnya juga ditanam dari biji. 

Dari "limbah dapur", saya juga kelola kentang, jahe, dan kunyit. Menunggu sprout mangga, durian, dan alpukat. Next post kalau sudah kelihatan progressnya akan saya "mejengkan di sini".

Tomat Cherry

Terong

Mangga Apel

Cabe Rawit
Ohya, saya juga punya Apel India. Pohon cangkokan yang dapat dari seorang famili di Cakung. Begitu saya melihat dan terlihat "ngiler", beliau serta merta menawarkan saya untuk membawa cangkokannya. Wuih...tak menolaklah...

28 Desember Apel India saya bawa ke rumah. Malam itu juga ditanam. Apahal...daunnya mulai rontok. Alhamdulillah saya sempat baca sedikit tentang Apel India ini. Di sana dituliskan apabila pohon ini mulai merontokkan daunnya maka dibiarkan saja karena tak lama akan mulai tumbuh tunas-tunas baru. Benar saja. Hari ini tunasnya mulai muncul. MashaAllah, jika kita tak paham proses pengguguran daun ini sebagai mekanisme penyesuaian dirinya, maka kita akan bingung melihatnya. Yang jelas, saya beruntung sudah pernah membaca artikel bahwa pohon dikatakan mati ketika sudah tidak terlihat tanda-tanda kehidupan. Batang bagian dalamnya sudah tidak terlihat serat hijau walau sedikit. Cara lain bisa dengan mencoba memotong dengan jari dahan pohon tersebut. Jika terasa keras dan agak membal, berarti masih ada kambiumnya. Juga jangan sekali-kali memotong daun yang masih memiliki warna hijau walau sedikikit. Daun itu akan maembantu tanaman untuk memasak makanannya dan sebagai cadangan energi untuk "terlahir kembali"
Apel India yang Meranggas

Tunasnya mulai tumbuh di ketiak ranting. Beberapa muncul di bagian-bagian dahan yang lain.


Demikian sedikit cerita tentang berkebun versi saya. Ini ceritaku, mana ceritamu?

4 comments:

  1. Sudah lama tidak bertanam jadi pengen lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. ayo mak, seru banget. share ke aku ya kalau sdh di apload. biar sama-sama semangat :D

      Delete
  2. Waaaah seru banget kebunnya. Aku punya benih import dari Jerman tapi gak ada yang berhasil tumbuh :(
    Keren deh bisa pada subur gitu ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak Pungky....wah, asik banget. Benih apa aja nih? Iya beberapa benih import jg ngga sprout, tapi benih-benih lainnya sprout alhamdulillah ({})

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...