Friday, March 6, 2015

Tanaman Juga Bisa Kembar (Poliembrioni)

Ini pelajaran yang luar biasa sekali, yang hanya kudapat ketika bertanam. Poliembrioni. Sebuah kata yang belakangan kutahu setelah tanya Bu Danis atas fenomena dari 1 benih jeruk dan mangga yang mengeluarkan lebih dari 1 embrio. Terakhir, biji rambutan yang saya tanam pun mengalami fenomena embrioni.

Benih rambutan embrioni.
Pohonnya kalau sudah besar seperti apa ya...
Sepertinya akan embrioni juga.
terlihat tunas-tunas kecil di pinggir tunas yang sudah tinggi.
Benih mangga embrioni juga. Yang ini kembar tiga,
tapi terakhir yang bungsu tidak berkembang sempurna dan tersisalah yang dua.
Fenomena ini membuatku semakin yakin akan kekuasaan Allah. Kita bisa membaca fenomea alam dan belajar banyak ketika kita benar-benar bergaul dengan alam. Mempelajari kalam Allah yang tersirat tidaklah mungkin hanya melalui membaca buku. Kita harus bergaul, menyentuh, menghirup, dan menyaksikan fase kehidupan ini berlangsung. Seperti itulah Nabiyullah Ibrahim a.s. menemukan tauhidnya.



Mengenai embrioni ini nanti akan saya kupas lebih lanjut. Minta contekan dulu sama Bu Danis :p
Singkatnya embrioni ini terjadi karena 2 faktor secara umum: (1) nutrisi media tanam yang sangat bagus (2) merupakan keturunan ke sekian dari induknya.

Ini versi ilmiahnya hasil kebetan dari beliau:

Poliembrioni  adalah  terdapatnya  lebih  dari satu embrio  dalam  satu biji. Orang yang  melaporkan  pertama  kali,  terjadinya  poliembrioni  adalah  Antoni  van Leeuwenhoek pada tahun 1719, pada biji jeruk.
Poliembrioni pada Angiospermae kemungkinan terjadi karena:

1.   pembelah embrio yang sudah ada (cleavage pro-embryo)

2.   embrio berasal dari sel-sel dalam kandung lembaga salain sel telur yang dibuahi.

3.   terbentuknya kandung lembaga yang banyak, dalam satu ovulum.

4.   aktivitas sel-sel sporofilik (sel-sel sama) pada ovium.


Cleavage  poolyembryony   pada  Angiospermae   dijumpai  pada  anggrek,  seperti

Eulophia epidendraea proses terjadinya Cleavage:

1.   zigot membelah  tidak teratur menghasilkan  masa sel. Masing-masing  tumbuh menuju khalaza menghasilkan banyak embrio ( Gambar A).
2.   pro-embrio  membentuk  tonjolan  (tunas)  kecil,  masing-masing  tunas  tumbuh

dan berkembang menjadi embrio (Gambar B).

3.   embrio.  yang  berbentuk  benang,  kemudian  bercabang-cabang,  dan  masing- masing cabang tersebut tumbuh menjadi embrio (Gambar C).
2.   embrio berasal dari sel-sel dalam kandung lembaga selain sel telur yang dibuahi Pada Ulmus glabra selain embrio zigotik (hasil pembuahan sel telur dan sperma), embno juga berasal dan sel antipoda.


Klasifikasi poliembrioni

Ada 2
1. Spontan

2. Induksi


Ernst (1901;1910) membedakan poliembrioni spontan menjadi

1.   Poliembrioni sejati

Dua atau lebih embrio terdapat dalam kantong lembaga. Embrio berasal dari zigot/embrio  yang sudah ada (Eulophia,  Vanda), dan sinergid (Sagittaria)  dari sel antipoda (Ulmus) atau dan nuselus/integumen (Citrus, Spiranthes).

2.   Poliembrioni palsu 

Embrio  terdapat  dalam  kantong  embrio  satu ovulum  yang  sama  (Fragaria)  atau pada plasenta (Loranthaceae).
Yakolev   (1967)   membagi   poliembrioni   berdasar   pada  sifat  genetik.   Ada  2  tipe poliembrioni spontan yaitu:

1.   Gametogitik

Embrio   berasal   dari   sel   gamet   dan   kandung   lembaga   setelah   atau   tanpa pembuahan.

2.   Sporofitik

Embrio  berasal  dari  zigot,  pro-embrio  atau  sel sporofitik  inisial  ovulurn  (nuselus atau integumen).

Begitulah. Saya juga ngga terlalu mudeng dengan penjelasan ilmiah itu >_<.  Namun alhamdulillah
akhirnya bisa juga menyimpulkan, karena poliembrioni ini terjadi berulang-ulang bisa jadi disebabkan media tanamnya yang sangat bagus. Media tanam ini dibelikan adik sepupuku di ACE Hardware. Harganya lumayan dibanding yang kita beli di toko pertanian. Sekitar 49 ribu sekian sementara di toko pertanian harga segitu bisa dapat 2 media tanam dan 1 jenis benih :D

Walhasil karena harga yang mihil itu, media tanam dari ACE hanya kupakai untuk menyemai saja. Ketika pindah tanam pindah ke media tanam biasa. Taktik jitu sepertinya karena tanaman yang disemai di media yang bagus ketika pindah ke media tanam yang biasa saja ya tetap hasilnya bagus alhamdulillah.

So, akhirnya ajaklah anak-anak kita untuk belajar bersama alam. Peroleh sebanyak-banyaknya ilmu melalui apa yang ia lihat dan yang ia rasakan. Jika sempat main ya ke sekolah alam jingga untuk belajar bersama alam bareng guru dan murid di sana.Untuk teman yang punya pengalaman lebih banyak soal ini, saya tunggu sharingnya ya ;)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...