Untuk saya di masa datang,”Bagaimana
kabar anggrek yang dirawat selama in?” Awal tahun 2020 saya dibelikan anggrek
oleh suami. Masyaallah antara kaget dan senang jadi satu. Setahu saya anggrek
lumayan mahal dan sedikit rewel. Hari itu tiga anggrek datang saat maghrib.
Yang membelikan belum lagi sampai rumah. Dua dendrobium Sonia dan satu anggrek
bulan putih. Beberapa hari saya rawat anggrek ini baik-baik saja. Naiklah sang
anggrek ke status WhatsApp. Mashaallah banyak yang suka. Dua dari tiga anggrek
berpindah kepemilikan. Alhamdulillah suami tersayang tidak mempermasalahkan.
Uang yang didapat buat beli anggrek jenis lain dan saya jual lagi. Tidak
berlangsung lama jual anggrek, saya berhenti. Ingin merasakan nikmatnya merawat
anggrek. Ada rasa sedih setelah menjual anggrek yang sudah sempat dirawat. Ada
rasa khawatir ketika anggrek yang kita rawat diadopsi oleh orang lain.
Subhanallah ujian juga. Hehehe.
Kesukaan saya pada anggrek tidak
sampai berlebihan, tapi Alhamdulillah cukup konsisten untuk saya yang kadar
konsistennya rendah sekali. Ini tanda-tanda cinta sepertinya. Kecintaan ini
yang membuat saya berani mengajukan agar
sekolah alam jingga yang sekarang menjadi Saga Lifeschool membuat sebuah kebun
kecil khusus anggrek. Masyaallah permintaan saya disetujui. Bukan karena saya
terlihat berhasil merawat anggrek, tapi karena sudah banyak yang jatuh cinta
pada anggrek di Saga Lifeschool. Semakin asik ngobrolin anggrek dangan
teman-teman di sini.
Untuk diketahui, anggrek adalah
jenis tanaman hias yang lambat pertumbuhannya. Jadi ketika kita beli anggrek
yang sudah berbunga, ketahuilah, usia mereka hingga bisa berbunga itu di atas
dua tahun. Rata-rata yang plantnya kelihatan kokoh dan sudah pengalaman
berbunga adalah di usia tiga sampai empat tahun. Oleh karena itu saya
menghargai setiap tunas yang muncul, setiap daun yang tumbuh, setiap bunga yang
mekar.
Apakah anggrek rewel? Kalau disebut rewel sebenarnya tidak. Memastikan anggrek ditempatkan di lokasi yang tidak terlalu terik dan mendapatkan cukup sirkulasi udara, disiram dua kali sehari, dipupuk dua kali sepekan, maka pertumbuhannya akan optimal. Apakah anggrek mati jika tidak diberikan perlakuan seperti itu? Tidak! Anggrek adalah tanaman yang kuat. Jika pun terlihat mati, masih bisa kita regrow. Potong akar yang busuk, potong batang perdua ruas, buang daun kering atau kuning lalu disiram sehari dua kali, sepekan dua kali kembali disiram pupuk, insya Allah mereka akan kembali hidup. Tunas kecil atau yang biasa disebut keiki akan mulai muncul, begitu pun akar baru. Anggrek mengajarkan kita tentang harapan. Sebuah kata yang muncul di sela badai coban. Hehe tiba-tiba merasa begitu terikat hati ini dengan proses pertumbuhan anggrek. Mungkin karena Saga Lifeschool juga menanam cita-cita seperti anggrek ini. Hasilnya tidak bisa kita nimati segera, tapi merawatnya begitu membahagiakan. Doakan ya cita-cita Saga Lifeschool memiliki kebun anggrek di Saga Creative Park untuk pembelajaran bisa terlaksana.
No comments:
Post a Comment