Thursday, December 3, 2020

Independen, dependen, dan interdependen

 Manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan (interdependen) satu dengan yang lain. Tingkat ketergantungan sebenarnya mulai berkurang seiring dewasanya usia. Pemahaman mengenai ketergantungan ini sebenarnya sangat erat dengan pemenuhan hak yang jika tidak ditunaikan pada masa yang sesuai, maka akan mengakibatkan “terhutang”. Maka tidak aneh jika pada akhirnya masih ada orang dewasa yang susah diajak serius dan senang bermain karena ketika kecil digegas untuk “cepat besar”, diminta untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri ketika ia seharusnya masih tergantung dengan orang yang lebih tua. Inilah sebab, di TK Saga Lifeschool kegiatan belajar siswa masih difokuskan pada pemenuhan hak untuk bahagia. Bermain dan ketergantungan dengan guru dan orang tua terfasilitasi dengan baik.

Dependen pada anak atau ketergantungan dengan orang lain pada anak di bawah usia tujuh sangat baik dilakukan sebagai bentuk perlekatan dan modeling. Anak akan memiliki contoh mengenai bagaimana cara mengasuh, melindungi, melayani yang dilakukan orang dewasa padanya. Saat dewasa, mereka akan terbiasa mencitai seperti halnya dicintai ketika kecil. Orang-orang dewasa yang tercukupkan ketergantungannya saat kecil akan tumbuh menjadi manusia yang independen, manusia yang mandiri karena melihat sosok dewasa yang mengayominya. Secara naluri mereka akan mencontoh dan berlatih untuk dapat memenuhi kebutuhannya tanpa tergantung orang lain. Hal ini hanya diperoleh ketika “jatah ketergantungan” ini terpenuhi selama usia di bawah tujuh tahun. Tentu saja setelahnya, mereka diharapkan dapat mulai masa pengurusan diri sendiri dengan gembira.

Pengasuhan kadangkala seperti bermain layang-layang. Kadang diulur, kadang ditarik. Kadang latihan kedisiplinan untuk anak  dilonggarkan, lain waktu ditegaskan. Ya. Mendekati usia tujuh, orang dewasa (guru dan orang tua) sebaiknya mulai mengajarkan anak untuk memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri. Di SD Saga Lifeschool, siswa akan dilatih kemandirian dimulai dari hal yang sangat sederhana seperti mengambil minum sendiri, buang sampah di tempatnya sampai membereskan mainan. Dependensi menjadi masa yang sangat membahagiakan karena anak menjelma menyambut masa akil baligh dengan penuh kesadaran.

Bagaimana dengan orang dewasa yang ketergantungan dengan orang lain-nya masih sangat besar? Bagaimana dengan anak-anak yang maunya melakukan apa-apa sendiri? Harap diingat, semua orang dewasa yang menggantungkan kebahagiaannya dengan kebahagiaan komunal, maka ia akan mengalami banyak kendala dalam hidupnya. Ia harus mendidik dirinya untuk berani tidak tergantung dengan orang lain. Sedangkan, anak yang menginginkan melakukan segalanya sendiri bukan menunjukan bahwa ia sudah siap untuk independen melainkan penunjukan ego.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...