Manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan (interdependen) satu dengan yang lain. Tingkat ketergantungan sebenarnya mulai berkurang seiring dewasanya usia. Pemahaman mengenai ketergantungan ini sebenarnya sangat erat dengan pemenuhan hak yang jika tidak ditunaikan pada masa yang sesuai, maka akan mengakibatkan “terhutang”. Maka tidak aneh jika pada akhirnya masih ada orang dewasa yang susah diajak serius dan senang bermain karena ketika kecil digegas untuk “cepat besar”, diminta untuk mengerjakan segala sesuatu sendiri ketika ia seharusnya masih tergantung dengan orang yang lebih tua. Inilah sebab, di TK Saga Lifeschool kegiatan belajar siswa masih difokuskan pada pemenuhan hak untuk bahagia. Bermain dan ketergantungan dengan guru dan orang tua terfasilitasi dengan baik.
Dependen pada anak atau
ketergantungan dengan orang lain pada anak di bawah usia tujuh sangat baik
dilakukan sebagai bentuk perlekatan dan modeling. Anak akan memiliki contoh
mengenai bagaimana cara mengasuh, melindungi, melayani yang dilakukan orang
dewasa padanya. Saat dewasa, mereka akan terbiasa mencitai seperti halnya
dicintai ketika kecil. Orang-orang dewasa yang tercukupkan ketergantungannya
saat kecil akan tumbuh menjadi manusia yang independen, manusia yang mandiri
karena melihat sosok dewasa yang mengayominya. Secara naluri mereka akan
mencontoh dan berlatih untuk dapat memenuhi kebutuhannya tanpa tergantung orang
lain. Hal ini hanya diperoleh ketika “jatah ketergantungan” ini terpenuhi
selama usia di bawah tujuh tahun. Tentu saja setelahnya, mereka diharapkan
dapat mulai masa pengurusan diri sendiri dengan gembira.
Pengasuhan kadangkala seperti
bermain layang-layang. Kadang diulur, kadang ditarik. Kadang latihan kedisiplinan
untuk anak dilonggarkan, lain waktu
ditegaskan. Ya. Mendekati usia tujuh, orang dewasa (guru dan orang tua)
sebaiknya mulai mengajarkan anak untuk memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri.
Di SD Saga Lifeschool, siswa akan dilatih kemandirian dimulai dari hal yang
sangat sederhana seperti mengambil minum sendiri, buang sampah di tempatnya
sampai membereskan mainan. Dependensi menjadi masa yang sangat membahagiakan
karena anak menjelma menyambut masa akil baligh dengan penuh kesadaran.
Bagaimana dengan orang dewasa yang
ketergantungan dengan orang lain-nya masih sangat besar? Bagaimana dengan
anak-anak yang maunya melakukan apa-apa sendiri? Harap diingat, semua orang
dewasa yang menggantungkan kebahagiaannya dengan kebahagiaan komunal, maka ia
akan mengalami banyak kendala dalam hidupnya. Ia harus mendidik dirinya untuk
berani tidak tergantung dengan orang lain. Sedangkan, anak yang menginginkan
melakukan segalanya sendiri bukan menunjukan bahwa ia sudah siap untuk independen
melainkan penunjukan ego.
No comments:
Post a Comment