Thursday, December 17, 2020

Magang yang Dilakukan Siswa Sekolah Alam

Pemagangan akrab kita dengar dan dilakukan oleh siswa di sekolah tingkat atas khususnya di sekolah kejuruan. Biasanya diselenggarakan untuk melihat apakah para siswa ini dapat mengaplikasikan teori yang didapat di dunia kerja. Di sekolah alam, pemagangan ini dilakukan bahkan sejak sekolah dasar kelas 5 dan 6 sampai SMA kelas tertinggi. Makna pemagangan mengalami perluasan di sini.

Siswa memulai kegiatan pemagangan tidak sebatas untuk mendapatkan pengalaman bekerja saja. Pemagangan di sekolah alam dimulai dari usia yang mungkin bagi sebagian orang terlihat “terlalu dini”. Padahal sebelum keterampilan menguasai beberapa hal khusus yang sangat diperlukan oleh seorang individu di dunia kerja, ia perlu mencapai kematangan sosialnya terlebih dulu dan bidang ini harus dilatih sejak kecil agar karakter baik juga karakter kuatnya tumbuh dengan baik. Menurut Majalah YFS, karakter yang diharapkan dari proses magang adalah Inisiatif, Perilaku yang Positif dan Kemauan untuk Belajar, Kemampuan Beradaptasi, Kemampuan Bicara secara Profesional, dan Kemampuan Berpikir Kritis.

Lima karakter tersebut seperti yang kita ketahui, tidak hanya diperlukan untuk menjalankan pekerjaan di bidang tertentu, namun menjadi bekal berkehidupan yang berkualitas. Karakter yang akan muncul dalam pemagangan inilah yang menyebabkan Saga Lifeschool mempersiapkan siswa untuk mengalami pengalaman magang sejak dini (Kelas 5 SD). Jangan dibayangkan siswa SD duduk di belakang meja dan melakukan beberapa pekerjaan seperti yang dilakukan oleh siswa sekolah menengah atas. Saga Lifeschool menyusun kegiatan magang dengan diferensiasi sesuai dengan target karakter yang ingin dicapai dan tahapan perkembangan tiap usia.

Pengembangan Kurikulum menjadi hal lazim yang dilakukan di sekolah alam. Oleh karena itu, penyusunan program pemagangan yang dilkukan oleh Saga Lifeschool mungkin berbeda dengan sekolah alam yang lain. Namun secara umum, target karakter yang ingin dicapai tetap sama. Tahapan magang, lokasi, target, durasi, bidang pemagangan disubstraksi dengan unik. Saga LIfeschool memperkenalkan tahapan magang menjadi Magang Karakter, Magang Sosial, dan Magang Bakat.

Siswa mengalami pemagangan dari hal yang terkesan “remeh”, yaitu mengikuti kegiatan beraktifitas masyarakat dengan kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda dari kehidupan kesehariannya. Ada yang magang di warung kecil di sebuah kampung, ada yang ikut menjadi petani di kampung yang sama. Aktifitas sederhana dengan kondisi sosial ekonomi berbeda inilah yang pada akhirnya memunculkan karakter yang disebutkan sebelumnya. Jika kegiatan sederhana dilakukan oleh siswa SD dengan waktu yang tidak lama, maka siswa SMP dan SMA akan mengalami pengalaman yang lebih kompleks dan semakin lama semakin spesifik dengan keminatan masing-masing.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...