Aksi dan reaksi sepasang penting dalam komunikasi. Lazimnya komunikasi yang efektif akan terlaksana adalah jika aksi dan reaksi sepadan. Dengan begitu, tujuan dilangsungkannya komunikasi akan tercapai. Tapi, terkadang tujuan komunikasi memang dibuat tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, namun juga mengkonfirmasi, mengajak atau mempengaruhi, atau membutuhkan feedback berupa perbuatan ataupun penjelasan verbal lainnya.
Semakin
ahli seseorang mengelola kemampuan berkomunikasinya, maka tanpa kata-kata pun
ia dapat menggerakan audience di dekatnya. Kepuasan berkomunikasi yang efektif
membawa dampak positif dalam berkehidupan. Manusia berusaha menyebarkan nilai
positif dengan cara mengkomunikasikan pemikiran yang dianggap baik. Sayangnya,
tidak seperti teori komunikasi efektif, kita sering sekali mendapatkan respon
berkebalikan. Ada masanya kita menjadi bingung dengan masalah yang muncul
akibat respon yang ditimbulkan tidak seperti yang diharapkan. Sebutlah ini
sunnatullah. Tidak semua orang akan menyambut perkataan kita. Bahkan ada juga
yang mencemooh atau makin jadi membenci. Dikatakan sunnatullah karena
Rasulullah, manusia agung pun mendapati bentuk respon yang menyakitkan.
Bercermin
dari Rasulullah s.a.w. yang mengangkat derajat kemanusiaan melalui Ad Dien Al
Islam dan bentuk respon manusia yang bermacam ragam, kita bisa menyimpulkan
bahwa berbuat benar sejatinya bukan karena berharap ada yang “mendengarkan”.
Jika yang diharapkan adalah banyaknya orang yang merespon baik perbuatan baik
kita, mungkin dunia sudah hancur. Syukur masih banyak manusia yang menyadari
bahwa keputusan berbuat baik adalah karena kita memutuskan untuk menjadi orang
baik. Simak deh kalam Allah berikut ini:
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS. Al-Isra’ ayat 7).
Kebaikan
ini tentu mencontoh dari apa yang Allah lakukan dan rasakan pada kita melalui
kenikmatan yang kita dapatkan. Allah SWT
menyatakan dalam kalamnya yang mulia:
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashas ayat 77).
Jadi, jangan sekali-kali kita kapok berbuat baik
karena perbuatan baik itu balasannya lebih baik lagi walau (terkadang) tidak
didapatkan secara kontan. Singkirkan pikiran, “Sama aja aku nasehatin atau
tidak. Dia tidak akan berubah. Percuma!” Semoga ayat yang akan kita baca berikut
ini menjauhkan dari pemikiran semacam itu dan meneguhkan hati kita untuk selalu
berbuat baik:
“Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan,
maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu.” (QS.
Al-Qashas ayat 84)
No comments:
Post a Comment