Sunday, December 6, 2020

Untuk Apa Berbuat Baik

 

Aksi dan reaksi sepasang penting dalam komunikasi. Lazimnya komunikasi yang efektif akan terlaksana adalah jika aksi dan reaksi sepadan. Dengan begitu, tujuan dilangsungkannya komunikasi akan tercapai. Tapi, terkadang tujuan komunikasi memang dibuat tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, namun juga mengkonfirmasi, mengajak atau mempengaruhi, atau membutuhkan feedback berupa perbuatan ataupun penjelasan verbal lainnya.

Semakin ahli seseorang mengelola kemampuan berkomunikasinya, maka tanpa kata-kata pun ia dapat menggerakan audience di dekatnya. Kepuasan berkomunikasi yang efektif membawa dampak positif dalam berkehidupan. Manusia berusaha menyebarkan nilai positif dengan cara mengkomunikasikan pemikiran yang dianggap baik. Sayangnya, tidak seperti teori komunikasi efektif, kita sering sekali mendapatkan respon berkebalikan. Ada masanya kita menjadi bingung dengan masalah yang muncul akibat respon yang ditimbulkan tidak seperti yang diharapkan. Sebutlah ini sunnatullah. Tidak semua orang akan menyambut perkataan kita. Bahkan ada juga yang mencemooh atau makin jadi membenci. Dikatakan sunnatullah karena Rasulullah, manusia agung pun mendapati bentuk respon yang menyakitkan.

Bercermin dari Rasulullah s.a.w. yang mengangkat derajat kemanusiaan melalui Ad Dien Al Islam dan bentuk respon manusia yang bermacam ragam, kita bisa menyimpulkan bahwa berbuat benar sejatinya bukan karena berharap ada yang “mendengarkan”. Jika yang diharapkan adalah banyaknya orang yang merespon baik perbuatan baik kita, mungkin dunia sudah hancur. Syukur masih banyak manusia yang menyadari bahwa keputusan berbuat baik adalah karena kita memutuskan untuk menjadi orang baik. Simak deh kalam Allah berikut ini:

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS. Al-Isra’ ayat 7).  

Kebaikan ini tentu mencontoh dari apa yang Allah lakukan dan rasakan pada kita melalui kenikmatan yang kita dapatkan.  Allah SWT menyatakan dalam kalamnya yang mulia:

“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu.” (QS. Al-Qashas ayat 77).

Jadi, jangan sekali-kali kita kapok berbuat baik karena perbuatan baik itu balasannya lebih baik lagi walau (terkadang) tidak didapatkan secara kontan. Singkirkan pikiran, “Sama aja aku nasehatin atau tidak. Dia tidak akan berubah. Percuma!” Semoga ayat yang akan kita baca berikut ini menjauhkan dari pemikiran semacam itu dan meneguhkan hati kita untuk selalu berbuat baik:

“Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu.” (QS. Al-Qashas ayat 84)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...